WahanaNews-NTT | Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sikka, Lukas Lawe menolak untuk diwawancarai oleh wartawan. Diduga penolakan ini dilakukan karena Lukas Lawe kesal dengan aksi protes puluhan Tenaga Kesehatan terhadap hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pantauan WahanaNews.co, puluhan Nakes ini mendatangi Kantor BKD Kabupaten Sikka, Kamis (19/01/2023) untuk memprotes hasil seleksi PPPK yang juga diduga dibatalkan secara sepihak oleh Panitia Seleksi Daerah (Panselda).
Baca Juga:
2 Tahun Tunggak, Pemda Sikka Cabut Persetujuan Sewa Lahan Tugu Tsunami
Mereka juga terlihat sempat berdebat dengan Kepala BKD Sikka persis di depan pintu kantor tersebut. Puluhan Nakes ini berdiri di lobi Kantor BKD Sikka sementara Kepala BKD berdiri di pintu masuk.
Disela-sela perdebatan tersebut, dari mulut Kepala BKD, Lukas Lawe terdengar ucapan yang seolah-olah menyalahkan media massa yang pernah menulis pernyataannya.
“Media massa saya mohon tulis itu obyektif, itu yang pertama. Yang kedua jangan kita omong lain kalian tulis lain, itu saya ada datanya. Saya menyampaikan, bahkan tertulis via WA, tetapi yang keluarnya lain. Ini kamu minta wawancara lagi saya tidak akan omong. Minta lewat wa juga saya tidak akan jawab,” ungkap Lukas kesal.
Baca Juga:
Diduga Tak Kantongi Ijin Karantina, Polda NTT dan Polres Rote Ndao Diminta Pastikan Proses Hukum Bagi Pengusaha "Jahil" Perdagangan Sirip Hiu dan Teripang
Menurut dia, hal itu bisa menjatuhkan dirinya sebab ketika ada publik yang membacanya maka akan menilai bahwa Kepala BKD bodoh sekali. Padahal dirinya sudah menyampaikan sesuai dengan mekanisme yang sebenarnya.
“Obyektif dong. Saya juga tau kerjanya media massa ini harus obyektif dan mengambil sumber data itu minimal 2 (dua) yang berbeda supaya ada konfirmasi. Ini teman-teman konfirmasi tetapi tulisnya masing-masing,” pungksnya.
Setelah menyampaikan demikian, kepala BKD ini lalu meminta para Nakes tersebut untuk menyampaikan keluhan secara tertulis untuk diserahkan kepada BKD Kabupaten Sikka.