Penurunan ini pungkas Songkares, berimplikasi langsung pada pembiayaan pembangunan. Apakah Pemda sudah menyiapkan langkah antisispasi.
Ketiga, Belanja Barang dan Jasa naik 23,8 miliar, tetapi Belanja Pegawai justru berkurang Rp 15,3 miliar.
Baca Juga:
Hadiri Launching Desa Edu-Eco Wisata, Romi Juji Apresiasi Pelaksanaan Festival Wolobobo 2025
Terhadap hal ini, Fraksi Golkar menilai tidak konsisten. Bagaimana mungkin belanja rutin pegawai ditekan, sementara belanja barang dan jasa justru melonjak besar. Apakah belanja barang/jasa tersebut benar-benar prioritas, tanya Yan Songkares lagi.
Keempat, Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan Irigasi dipangkas Rp 41,9 miliar, sementara Belanja Gedung dan Bangunan justru melonjak Rp 31,1 miliar.
Yan Songkares menjelaskan, Infrastruktur dasar seperti, jalan dan irigasi adalah kebutuhan masyarakat luas. Mengapa justru dikurangi. Sedangkan pembangunan gedung malah ditambah besar, ungkapnya heran.
Baca Juga:
Tekad Pemda Ngada Tingkatkan PAD, Simak Jawaban Pemerintah Atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Ranperda Perubahan tentang Pajak dan Retribusi
Apresiasi terhadap kinerja pemerintah atas beroperasinya Puskesmas Ngara sebagai bentuk perhatian pemerintah pada bidang kesehatan, namun lanjut Songkares, pihaknya menekankan atensi lebih lanjut pada infrastruktur dasar jalan masuk dan fasilitas air bersih pada lokasi tersebut.
Catatan Penting Fraksi
Meskipun berbagai capaian dan komitmen Pemerintah Daerah patut diapresiasi, namun ujar Songkares, Fraksi Partai Golkar memandang bahwa masih terdapat sejumlah hal yang perlu mendapat perhatian dengan tujuan pembangunan daerah. Oleh karena itu, Fraksi Golkar perlu menyampaikan beberapa catatan penting.