Barangkali Partai Demokrat dengan nahkodanya Agus Hari Murti Yudoyono (AHY) siap menerima lamaran Anis sebagai cawapres. Dengan kalkulasi politik peluang emas ini tidak boleh disia-siakan oleh anak pertama Bambang Susilo Yudhoyono.
Lamaran Anis Baswedan terhadap AHY jika benar, maka moment ini sebagai ajang ujicoba bahwa menang atau kalah itu urusan nanti yang penting partai berlambang mercy ini ada "jualan" produk politiknya pada pilres 2024.
Baca Juga:
Mulia Profesi 'Umar Bakrie' Nasibmu Hanyalah "Mimpi"
Apalagi, usia AHY masih relatif muda dan peluang untuk Capres-Cawapres masih sangat terbuka di masa mendatang. Apakah PKS sehati dengan Demokrat belum bisa dipastikan karena partai oposisi pemerintah ini pasti mempunyai produk politiknya yang akan dijual pada pilpres 2024.
Semua kalkulasi gabungan partai politik antara Nasdem Demokrat dan PKS belum matang kemungkinan buyar bisa saja terjadi, jika benar, maka mimpi Gubernur DKI ini pupuslah sudah.
Bagaimana dengan koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Golkar, PPP serta PAN? Apakah sudah sehati sejiwa mengusung Ketua Umum Partai Golkar Erlangga Hartato? Belum tentu, karena tiga partai ini pasti mempunyai visi misi masing-masing melihat pemimpin masa depan yang penuh tantangan ini.
Baca Juga:
Cukup Bukti Penyidik Polres Sikka Jangan "Ewuh Pakewuh" Tersangkakan Manager Obor Mas
Apalagi Sabtu pagi, 8 Oktober, PDIP dan Golkar jalan sehat bersama di Monas ini ada tanda- tandanya. Dan, beberapa hari terakhir ada kabar burung PPP sedang melirik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang secara realita dukungan akar rumput mengalir begitu dahsyat untuk capres 2024.
Keadaan KIB juga belum solid menuju deadline 10 November pengumuman capres. Perlu diketahui Golkar PPP dan PAN adalah partai pendukung pemerintahan bersama PDIP sehingga tidak menutup kemungkinan Koalisi KIB bergeser ke hati PDIP.
Bagaimana Partai Gerindra dan PKB apakah masih terus menjagokan Prabowo dan Muhaimin Iskandar? Peluang ini masih saja bisa terjadi apalagi Prabowo dengan dukungan dana dan kendaraan politiknya sendiri rasanya ini kesempatan terakhir buat Menteri Pertanahan untuk maju Capres bersama Muhaimin mengingat juga dengan usianya.