Markus salah masyarakat Detukera Desa Ngalupolo yang juga salah satu pekerja dalam proyek tersebut menjelaskan bahwa terkait Dana HOK untuk Upah pekerja yang semulanya disepakati Rp.9.000.000. namun yang dibayar hanya Rp 8.645.000.
"Awalnya sepakat bahwa untuk pengerjaan Bak Air Minum itu Rp.9.000.000 tapi yang dibayar ke kami hanya Rp.8.645.000.,"terangnya.
Baca Juga:
Diduga Sunat HOK Tukang, Kepala Desa Tuanatuk Bantah
Selain uang untuk pekerja lagi - lagi kades juga diduga menggelapkan Uang untuk Upah Pemindahan Material ( Pipa ) sebesar Rp 1.300.000 dari anggaran Rp 3.500.000.
"kemudian untuk uang penarikan pipa itu dari Rp.3.500.000 itu yang dibayar baru Rp.2.200.000 jadi masih kurang Rp.1.300.000,"ungkap Markus dengan ekspresi kesal.
Sementara itu lanjut Markus untuk upah pemikulan pasir yang sebelumnya disepakati 500/reit (yang di pikul sebanyak 2 reit) namun yang dibayar hanya Rp.500.000, masih kuran Rp.500.000.
Baca Juga:
TPK Desa Tuanatuk Diduga "Sunat" Upah Kerja Tukang Pembangunan Balai Desa dan 12 Unit WC
Dijelaskan markus sebelumnya pihaknya sudah menyampaikan keluhan kepada Kades Ngalupolo terkait dengan kekurangan Uang HOK upah pekerja, Namun hingga kini tidak ada jawaban pasti dari kades.
Dirinya meminta kepada kepala Desa untuk secepatnya melunasi uang HOK untuk para pekerja, apabila tidak ditindaklanjuti maka pihaknya akan menempuh jalur lain. [frs]