WahanaNews-NTT | SMA Swasta Katolik (SMAS) Bhaktyarsa Maumere berani mendatangkan seorang Dosen sebagai penguji dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi 116 peserta didik semester VI angkatan 10. Selain dosen, penguji yang didatangkan ini juga merupakan Pengawas SMA untuk Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
Hal ini disampaikan Ketua Panitia Pelaksanaan Ujian KTI, Estakia Mensiana Nona Esti dalam laporannya saat kegiatan pembukaan, di aula BSC SMAS Bhaktyarsa Maumere, Senin (06/03/2023).
Baca Juga:
Wisudakan 114 PD, Sr. Marselina: Setiap Anak Itu Berharga dan Sudah Mencapai Versi Terbaik dari Diri, Apapun Prosesnya
“Penguji KTI terdiri dari seorang penguji yang menguji isi dari KTI tersebut. Penguji KTI adalah seluruh pendidik SMAS Bhaktyarsa Maumere, kecuali ujian perdana hari ini langsung diujikan oleh Pengawas SMA Mata pelajaran Bahasa Inggris atas nama Bapak Antonius M.K. Klarentina Naro, S.Pd.,M.Pd. Beliau ini juga adalah seorang dosen pada IKIP Muhammadiyah Maumere,” jelas wanita yang biasa disapa Esti ini.
Maria Liany Aliandoe dan Febriani Merida Olivia Tuto Ema Lamanele, Peserta Didik Semester VI SMAS Bhaktyarsa ketika mempresentasikan hasil Karya Tulis Ilmiah didepan penguji (Foto: Frans Dhena)
Baca Juga:
Berikan Apresiasi Tertinggi, SMAS Bhaktyarsa Wisudakan 114 PD Angkatan 7
Penguji ini lanjut Esti, hanya akan melakukan pengujian perdana terhadap salah satu kelompok dari kelas XII MIPA 2 usai kegiatan pembukaan, Senin 06 Maret 2023. Meski demikian, pelaksanaan ujian KTI ini akan tetap dijadwalkan per kelas hingga tanggal 11 Maret 2023 dan terjadi setelah Proses KBM berakhir.
“Berhubung kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan sebagaimana mestinya, maka ujian KTI ini dijadwalkan per kelas, mulai hari ini, Senin 06 Maret 2023 sampai Sabtu 11 Maret 2023 dan terjadi setelah proses KBM pada pukul 14.30 – 17.30 wita,” ujarnya.
Lebih lanjut dalam laporannya Esti mengatakan bahwa, tujuan dari pelaksanaan Ujian Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk menguji kemampuan menulis peserta didik terutama dalam tulisan ilmiah. Karya Tulis Ilmiah ini pun dijadikan sebagai salah satu persyaratan kelulusan.
Esti menjelaskan, tahapan proses pengerjaan KTI ini dilakukan selama 3 tahun pembelajaran yang mencakup 11 kegiatan yakni;
1. Peserta didik telah mendapatkan bekal pengerjaan Karya Tulis Ilmiah melalui mata pelajaran Metodologi.
2. Peserta didik membuat kelompok penulisan KTI, yang terdiri dari 2 orang setiap kelompok. Ada pula yang satu orang dan setiap kelompok mengajukan Judul Penelitian yang berikutnya akan di acc oleh pembimbing.
3. Karya Tulis Ilmiah ini dibuat dalam bentuk artikel.
4. Koordinator pembimbing akan membagi 1 pembimbing untuk masing-masing kelompok KTI.
5. Peserta didik melakukan penelitian dan penulisan melalui metode wawancara, observasi/percobaan, survei dan kepustakaan.
6. Ujian KTI ini dibuat setelah peserta didik melakukan pendaftaran ulang dan verifikasi data.
7. Setelah ujian, peserta didik melakukan revisi KTI didampingi pendidik metodologi dan pembimbing.
8. KTI yang sudah finishing akan diserahkan ke bagian kurikulum untuk direview lebih lanjut oleh tim Editor Sekolah.
9. Tim Editor Sekolah akan merevisi dan mengirimkan ke tim editor penerbit, dan karyanya akan dicek plagiasinya.
10. Hasil karya akan dibukukan dalam bentuk book chapter dan diarsipkan ber-ISBN.
11. Setiap peserta didik yang sudah menyelesaikan KTI akan diberikan Sertifikat yang diberikan dari sekolah dan atau penerbit.
Diakhir laporannya, Esti yang juga seorang guru Kimia ini pun berharap, agar program ini bisa menjadi bekal bagi peserta didik dan selalu ada inovasi dari waktu ke waktu. Bagi peserta didik, Esti menitipkan pesan “selamat berjuang dan lakukan yang terbaik” tutup dia. [frs]