Berdalih Konsorsium
Sementara itu, Johnly Brampy Anakotta ketika dikonfirmasi media mengaku kalau ia sedang berada di Kalimantan. Ia membenarkan bahwa uang tersebut sudah dicairkan 100 persen secara tunai kepadanya sekitar awal Desember 2022. Namun, ia juga sudah mentransfer kepada Wiliam uang hampir Rp. 600-san juta dan masih tersisa sekitar 300-san juta yang akan ia selesaikan setelah balik dari Kalimantan.
Baca Juga:
Kejari Sikka Diminta Segera Tersangkakan Yan Laba Dan Irwan Rano Dalam Kasus Proyek Puskesmas Paga
“Tadi beta sudah dapat telepon dari bapa tua, dan beta sampaikan tanggal 28 Januari 2023 ini katong akan bertemu dengan Om Kris di kantor,” Jelasnya.
Ia menjelaskan, 5 paket tersebut adalah hasil paket yang ia dapatkan. Dan 3 rekanan penyedia termasuk dirinya berada dalam satu konsorsium untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Itulah menjadi salah satu alasan mengapa ia belum mentransfer sisa uang tersebut kepada Wiliam.
“Karena itu paketnya paket saya na. Karena katong pikir dalam satu konsorsium. Karena kalau ada paket berikutnya katong sama sama. Dan beta juga tidak ambil satu nilai nominal rupiah di situ atau fee apapun. Malah saya yang bayar semua perusahaan, saya sudah selesaikan,” Jelasnya.
Baca Juga:
Merasa Dibohongi, Marsel Isak Tak Terima Tempat Usahanya Ditutup
Terkait dengan sistem pembayaran, ia menegaskan bahwa itu bukan maunya dinas. Namun ada aturan pemerintah kalau di bawah 200 juta itu sistem pembayaran secara cash. Dan semua ikut tanda tangan.
“Kalau semua orang orang, teman teman balai yang sudah dihubungi (diwawancarai, red) itu semua orang baik. Kalau memang salah, memang saya yang salah. Tetapi secara hukum saya rasa tidak ada yang yang salah. Kalau secara perjanjian mulut, memang kami juga salah. Tetapi semua proses yang dilakukan, sesuai prosedur hukum,” Jelasnya. [frs]