"Jadi bagaimana dari kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi ini dari kemudian LHK kita lakukan langkah langkahnya secara terstruktur dengan semua dokumen dokumennya termasuk proses pelibatan konsultasi publiknya, penyusunan Amdal dan segala macamnya semua masterplannya, Termasuk juga perijinan daerah, provinsi maupun pusat dan ini adalah tahapan yang dibutuhkan untuk sampai di tahap kita bisa melakukan pengolahan dan tentunya ini semua mempertimbangkan bagaimana daya dukung dan daya tampung termasuk fungsi dari kawasan itu sendiri yang sudah diintegrasikan tidak hanya sebagai satu wilayah tapi bagaimana terintegrasi dengan kawasan lainnya," katanya.
Pihaknya juga telah melakukan analisis masalah daya tangkapan air, pemanfaatan air, bagaimana tutupan lahannya, dan bagaimana semua keanekaragaman yang ada, jasa ekosistem atau lingkungan yang dihasilkan oleh kawasan tersebut tidak mengganggu apa yang ada di Labuan Bajo.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Sehingga, nantinya pemanfaatan lahan bukannya membuat semakin rusak lingkungannya, tetapi justru mengembalikan dan memulihkan kembali sehingga lingkungan ini bisa lebih baik lagi kedepannya
"Dan juga kami melihat ada kebutuhan di Labuan Bajo dan Manggarai Barat khususnya untuk lapangan pekerjaan kita tau bahwa angka tingkat pengangguran terbuka itu mencapai 6.000-7.000an orang. Harapannya dengan adanya lahan otorita ini dibuka kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan minimal 10.000 lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat dan ini menjadi tidak sekedar hanya perkerjaan bahkan kita mendorong terciptanya pengusaha pengusaha baru yang tentunya ini sangat dibutuhkan untuk mengisi ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo," katanya.
Sebelumnya, Sejumlah warga yang tergabung dalam Komunitas Rancang Buka menghadang pembukaan akses jalan ke lahan otorita, Kamis 21 April 2022.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Pembukaan akses jalan tepatnya di Tuke Tai Kaba, sisi selatan Hutan Bowosie Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).
Akses jalan itu nantinya untuk mempermudah akses pengembangan kawasan pariwisata terpadu hutan Bowosie Labuan Bajo.
Kegiatan itu dijaga ketat aparat gabungan TNI-Polri sejak pukul 09.00 Wita.