“Jangan hanya konsumen yang dibebani dengan tanggung jawab memilah sampah. Produsen juga harus berkontribusi, baik melalui skema daur ulang, pengurangan kemasan plastik, maupun penggunaan bahan baku yang lebih ramah lingkungan,” ungkapnya.
Tohom juga menyoroti pentingnya regulasi yang lebih ketat terkait impor bahan baku plastik.
Baca Juga:
Pengelolaan Sampah Jadi Solusi Lingkungan dan Target Bisnis, ALPERKLINAS Apresiasi Pemerintah yang Tetapkan Tarif Listrik Dari PLTSa Sebesar 18-20 Sen Per KWh
Menurutnya, kebijakan di sektor perdagangan harus sejalan dengan upaya lingkungan agar tidak terjadi paradoks di mana satu sisi masyarakat didorong untuk mengurangi sampah, tetapi di sisi lain impor bahan baku plastik terus meningkat.
Langkah Nyata ke Depan
MARTABAT Prabowo-Gibran akan terus mendorong pengelolaan sampah yang berbasis teknologi dan regulasi yang lebih ketat.
Baca Juga:
Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur Menuju Kota Global, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Persiapan Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta–Surabaya
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih.
Dengan sinergi yang tepat, pengelolaan sampah dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
[Redaktur: Frans Dhena]