“Jangan hanya konsumen yang dibebani dengan tanggung jawab memilah sampah. Produsen juga harus berkontribusi, baik melalui skema daur ulang, pengurangan kemasan plastik, maupun penggunaan bahan baku yang lebih ramah lingkungan,” ungkapnya.
Tohom juga menyoroti pentingnya regulasi yang lebih ketat terkait impor bahan baku plastik.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sebut PLN Semakin Inovatif, Kini Kapal Perang TNI AL Gunakan Listrik Darat demi Efisiensi BBM
Menurutnya, kebijakan di sektor perdagangan harus sejalan dengan upaya lingkungan agar tidak terjadi paradoks di mana satu sisi masyarakat didorong untuk mengurangi sampah, tetapi di sisi lain impor bahan baku plastik terus meningkat.
Langkah Nyata ke Depan
MARTABAT Prabowo-Gibran akan terus mendorong pengelolaan sampah yang berbasis teknologi dan regulasi yang lebih ketat.
Baca Juga:
Pemerintah Gencar Sosialisasikan PLTS Atap, ALPERKLINAS Minta PLN Siapkan Infrastruktur Antisipasi Overload Daya Listrik
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih.
Dengan sinergi yang tepat, pengelolaan sampah dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
[Redaktur: Frans Dhena]