Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan didampingi Wakil Bupati Ngada, Bernadinus Dhey Ngebu saat melakukan pemukulan gong menandai Launching OPLAH Non Rawa di Kabupaten Ngada.
Baca Juga:
Ketergantungan Fiscal dari Pusat Dinilai Masih Tinggi, Fraksi PKB Minta Pemda Ngada Cari Solusi
Pertama, Optimalisasi Lahan Tadah Hujan. Masih terdapat kurang lebih 2.760 hektar lahan sawah tadah hujan yang belum dioptimalkan.
Untuk itu kata Fabi, sangat sangat mengharapkan dukungan program pembangunan embung pertanian dan sumur bor tanah dalam, guna menunjang ketersediaan air bagi lahan pertanian tersebut.
Kedua, Akses Jalan Menuju Kantong Produksi Pertanian. Fabi Pesek bilang, akses jalan menuju kantong produksi pertanian banyak yang rusak. Kondisi ini menjadi kendala dalam distribusi dan pengangkutan hasil pertanian serta cukup sulit dalam mobilitas alat dan mesin pertanian.
Baca Juga:
Dinilai Layak oleh Kementerian Kebudayaan RI, Ngada Dipilih Jadi Tuan Rumah Festival Gayain 2025
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan peningkatan jalan usaha tani menuju kantong-kantong produksi yang ada.
Ketiga, Alat/Mesin pembukaan lahan dan peralatan akomodasi Alsintan. Menurut dia, masih membutuhkan bantuan peralatan berupa Mini Excavator untuk membuka lahan baru dan Truk Tronton kapasitas sedang guna mengabgkut traktor brigade dan peralatan mesin pertanian lainnya menuju lokasi kebun/sawah petani yang cukup jauh, sehingga mengurangi resiko penyusunan peralatan dan kecelakaan di perjalanan.
Keempat, Modernisasi Kegiatan Pasca Panen. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pasca panen, khususnya pada komoditas padi, masih berharap adanya bantuan Combine Harvester untuk mendukung proses panen padi sawah yang lebih modern dan efisien, tandas Fabi.