Tahun ini festival dirancang lanjut dia, lebih eksklusif dengan menampilkan panggung utama UCM, melibatkan masyarakat, mahasiswa, masyarakat umum, pelaku seni budaya, stand UMKM serta identifikasi kelompok UMKM prioritas dalam kota seperti, Dekranasda, Tekad dan pelaku usaha lokal lainnya, tandas Paschalia.
Lebih lanjut Paschalia mengungkapkan, pra kegiatan sudah dimulai sejak pekan lalu yakni, penyiapan flyer lomba video pendek, fotografi dan lokakarya tata kelola festival.
Baca Juga:
Art Center Siap Dilaunching, Fasilitas Lengkap untuk Beragam Aktifitas Kreasi
Lomba ini tutur Paschalia, menjadi wahana peningkatan SDM generasi muda Ngada dengan fokus pada kompetisi film dengan tema” Desa Bercerita”.
Tema ini lanjut dia, mengutamakan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK), pengetahuan tradisional serta kekhasan pangan daerah, ujar Paschalia sembari mengingatkan Panduan Teknis akan dipublikasikan segera.
Paschalia mengatakan, festival ini direncanakan akan dibuka dengan Karnaval Budaya bertema Bunga dan Kampanye Pengurangan Sampah Plastik.
Baca Juga:
Pemda Ngada Gelar Sidang Rancangan Awal RPJMD
Hal ini ujarnya, mengajak masyarakat Ngada untuk menghidupkan kembali julukan Ngada sebgaia Kota Bunga. “ harapannya, Bajawa menjadi role model pengelolaan sampah plastik dengan kompetisi yang melibatkan sekolah, kampus dan masyarakat umum yang berusia 15 hingga 60 tahun,” ketus Paschalia.
Dalam rangka memperingati Hari Komedi Indonesia tanggal 27 September 2025, Festival Gayain ini juga direncanakan akan menghadirkan lomba komedi bertajuk Stand Up Comedy, beber Paschalia.
Stand Up Comedy ini kata dia, mengusung tema “Keragaman Budaya Ngada” disampaikan dengan beragam dialek lokal, tentunya menggambarkan kekayaan bahasa dan daya kritis masyarakat.