Oleh : Marianus Gaharpung, Dosen FH Ubaya Surabaya
Sikka, WahanaNews-NTT | Profesi guru mulia sampai saat ini. Sebab tanpa guru tidak bisa dibayangkan hidup dan perilaku manusia dalam berpikir dan melakukan sesuatu. Seorang ilmuwan kaliber dunia awalnya tetap membutuhkan peran guru.
Baca Juga:
Cukup Bukti Penyidik Polres Sikka Jangan "Ewuh Pakewuh" Tersangkakan Manager Obor Mas
Hampir dimana- nasib guru selalu sial. Hal yang sama pula terjadi pada 145 guru tidak tetap seperti anak ayam kehilangan induknya. Profesimu mulia terkadang nasib baikmu hanya "mimpi". Profesimu yang sangat mulia dalam mencerdaskan anak bangsa sampai detik ini ternyata dicuekin.
Boleh dibilang kita ini kualat jika melupakan akan "keringat" para guru. Kita seperti saat ini menjadi orang-orang hebat, pejabat, kaya raya, dapat baca tulis, menghitung semuanya karena guru. Atau kita kayak "abunawas" gaya sulap jenakannya saja serba instan tanpa proses belajar.
Nonsense! Profesi guru tetap garda candradimuka dalam mencerdaskan anak- anak bangsa. Nasib 145 "umar bakrie tidak tetap Nian Tana Sikka mendapatkan kenyataan pahit terkait tata kelola administrasi Pemkab Sikka ngawur, sembrono sehingga para guru yang sudah berbakti belasan tahun bagi putra putri Nian Tana Sikka harus gigit jari karena jeripayahnya sia- sia tidak diprioritaskan ikut test PPPK.
Baca Juga:
Perdata Tunda Pidana atau Pidana Tunda Perdata?
Padahal alokasi formasi untuk tenaga guru berjumlah 314. Hal ini berdasarkan Pengumuman Bupati Sikka Nomor BKPSDMD. 871/81/2023 tentang Seleksi Pengadaan Calon ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sikka Tahun Anggaran 2023.
Para guru datang ke induknya yakni badan dan dinas yang tupoksi urusan kepegawaian dan urusan guru justeru dibuat seperti bola pingpong dari Kantor BKDPSDM ke Dinas PKO Sikka.
Badan atau dinas ini tahu kerja atau ngak? Atau memang 145 guru sengaja ditumbalkan agar diisi oleh formasi guru pesanan khusus oknum- oknum pejabat?
Warga pantas menduga dengan logika sederhana jumlah satu kuota guru ikut test 314, harusnya tidak ada masalah lolos memenuhi syarat test PPPK. Aneh bin ajaib ternyata data para pahlawan tanpa tanda jasa ini tidak dapat diakses