"Berikutnya saudara-saudari sekalian, terima kasih banyak juga atas kehadiran dan partisipasi kita semua dalam perayaan Ekaristi ini. Ketua KBG, baik Lamba I atau Lamba II, poli taung sénta néténg ité (sudah disampaikan kepada kita semua), apa yang perlu kita bawa pada perayaan hari ini," ujar Toni.
Baca Juga:
2 Tahun Tunggak, Pemda Sikka Cabut Persetujuan Sewa Lahan Tugu Tsunami
Ditemui usai Misa, Ketua KBG Lamba I, Patris Tas menyebut umat di kelompoknya sudah diminta untuk membawa beras dan uang sejumlah tertentu.
"Beras minimal 1 kg per-keluarga. Ini untuk dibawa sebagai ole-olenya Pater ke Pastoran. Boleh lebih, tergantung masing-masing. Ya, intinya, kita bagi-bagi hasil panen. Sedangkan uang, itu untuk fasilitas selama perayaan ini," tuturnya.
Patris menambahkan, perayaan Syukur Panen ini mengikuti jadwal yang dikeluarkan oleh Pastor Paroki.
Baca Juga:
Diduga Tak Kantongi Ijin Karantina, Polda NTT dan Polres Rote Ndao Diminta Pastikan Proses Hukum Bagi Pengusaha "Jahil" Perdagangan Sirip Hiu dan Teripang
"Ini sudah sejak September kemarin, mulai dari KBG-KBG pada Stasi terluar. Jadwal terakhir di Stasi Pusat. KBG Lamba I dan Lamba II ini termasuk bagian dari Stasi Pusat," pungkas Patris.
Paroki Rejeng lengkapnya bernama "Paroki Maria Diangkat ke Surga Rejeng". Ini merupakan sebuah wilayah Gereja Katolik yang berada di bawah garis komando-administratif Keuskupan Ruteng di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Umat paroki Rejeng tersebar di 8 (delapan) stasi. Yang disebut Stasi Pusat adalah Stasi Ketang karena letaknya di pusat administrasi wilayah paroki tersebut. Tujuh (7) stasi yang lainnya meliputi Stasi Ruang, Anam, Lagur, Mbohang, Tonggur, Gencor dan Stasi Pahar.