WahanaNews-NTT | Perayaan syukur panen rutin dilakukan oleh Umat Katolik Paroki Rejeng di wilayah Keuskupan Ruteng, Flores, Nusa Tenggara Timur. Ini merupakan perayaan terjadwal yang dilaksanakan tiap tahun pada tingkat Kelompok Basis Gerejani (KBG) di wilayah paroki tersebut.
Dua (2) KBG di Kampung Lamba merayakan syukur panen itu secara bersama-sama di Rumah Gendang (Rumah Adat) Lamba, Desa Ketang, Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Kamis (13/10/2022). Keduanya masuk wilayah stasi pusat, Ketang, yakni KBG Lamba I dan KBG Lamba II.
Baca Juga:
2 Tahun Tunggak, Pemda Sikka Cabut Persetujuan Sewa Lahan Tugu Tsunami
Seluruh rangkaian perayaan diawali dengan Misa Bersama pada pukul 09.00 WITA, dipimpin oleh Pastor Pembantu Paroki Rejeng, Pater Peter Nabur, MSsCc.
Dalam kothbahnya, Pater Peter mengajak umat untuk selalu menyadari dan mensyukuri kehadiran Tuhan dalam hidup manusia tiap hari. Apapun yang didapat oleh manusia dalam usaha dan kerjanya, demikian Pater Peter, itu tidak terlepas dari penyelenggaraan Tuhan sendiri.
"Marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan atas semua yang telah kita peroleh pada tahun 2022 ini. Semoga Tuhan tetap menyertai hidup dan usaha kita selanjutnya, pada tahun yang akan datang," demikian Pastor Rekan Paroki Rejeng tersebut mengajak umat sambil berdoa.
Baca Juga:
Diduga Tak Kantongi Ijin Karantina, Polda NTT dan Polres Rote Ndao Diminta Pastikan Proses Hukum Bagi Pengusaha "Jahil" Perdagangan Sirip Hiu dan Teripang
Sementara itu, mewakili umat, Toni Gandu menyampaikan terima kasih kepada pastor yang telah hadir memimpin Misa di wilayah KBG tersebut. Pihaknya, demikian Toni, juga mengungkapkan permohonan maaf jika ada hal yang dirasa kurang berkenan.
"Terima kasih banyak kepada Pater yang sudah merayakan Ekaristi (Misa) Syukur Panen di KBG Lamba I dan Lamba II ini. Kami juga mohon maaf atas hal yang mungkin kurang berkenan. Mohon dimaklumi, Pater," ungkapnya.
Lebih lanjut, staf pengajar pada SMAK Santo Stefanus Ketang itu menyampaikan pula terima kasih atas kehadiran dan partisipasi umat dalam menyukseskan perayaan tersebut.
"Berikutnya saudara-saudari sekalian, terima kasih banyak juga atas kehadiran dan partisipasi kita semua dalam perayaan Ekaristi ini. Ketua KBG, baik Lamba I atau Lamba II, poli taung sénta néténg ité (sudah disampaikan kepada kita semua), apa yang perlu kita bawa pada perayaan hari ini," ujar Toni.
Ditemui usai Misa, Ketua KBG Lamba I, Patris Tas menyebut umat di kelompoknya sudah diminta untuk membawa beras dan uang sejumlah tertentu.
"Beras minimal 1 kg per-keluarga. Ini untuk dibawa sebagai ole-olenya Pater ke Pastoran. Boleh lebih, tergantung masing-masing. Ya, intinya, kita bagi-bagi hasil panen. Sedangkan uang, itu untuk fasilitas selama perayaan ini," tuturnya.
Patris menambahkan, perayaan Syukur Panen ini mengikuti jadwal yang dikeluarkan oleh Pastor Paroki.
"Ini sudah sejak September kemarin, mulai dari KBG-KBG pada Stasi terluar. Jadwal terakhir di Stasi Pusat. KBG Lamba I dan Lamba II ini termasuk bagian dari Stasi Pusat," pungkas Patris.
Paroki Rejeng lengkapnya bernama "Paroki Maria Diangkat ke Surga Rejeng". Ini merupakan sebuah wilayah Gereja Katolik yang berada di bawah garis komando-administratif Keuskupan Ruteng di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Umat paroki Rejeng tersebar di 8 (delapan) stasi. Yang disebut Stasi Pusat adalah Stasi Ketang karena letaknya di pusat administrasi wilayah paroki tersebut. Tujuh (7) stasi yang lainnya meliputi Stasi Ruang, Anam, Lagur, Mbohang, Tonggur, Gencor dan Stasi Pahar.
Pantauan WahanaNews.co, umat yang hadir pada perayaan ini cukup banyak. Semua terlihat menggunakan busana adat berupa kain tenun tradisional. Mereka membawa serta beras dan hasil bumi lainnya untuk selanjutnya dibawa sebagai ole-ole buat pastor.
Usai perayaan Misa, umat tersebut tampak masih berkumpul sejenak bersama Pastor sekadar untuk makan-minum ringan bersama. Kopi dan olahan umbi-umbian tersaji sebagai hidangan, menambah hangatnya suasana kebersamaan pada perayaan syukur panen mereka. [frs]