Frans Laka menerangkan, nilai tersebut terakumulasi dari beberapa pos penerimaan yakni; tagihan rekening air dana meter pelanggan, tagihan piutang pelanggan, kegiatan sambungan rumah dan sisa lebih penyertaan modal sebesar Rp.179 juta dalam 2 tahun terakhir.
“Ini pencapaian yang sangat luar biasa atas kerja keras seluruh insan Perumda Wair Pu’an , termasuk dukungan dari pihak Kejaksaan Negeri Maumere untuk mengatasi piutang pelanggan,” ujarnya.
Baca Juga:
Pendidikan & Pengelolaan SDA Harus Menjadi Prioritas bagi Kandidat Bupati Madina
Selain itu kata Frans Laka, Perumda Wairpuan juga berencana untuk melakukan investasi untuk mengganti pompa sentrifugal ke pompa submersible atau pompa celup sistem sumuran di beberapa sumur pompa dalam rangka efisiensi. Salah satunya sumur pompa Koting.
Dengan menggunakan pompa submersible maka tutur dia, biaya listrik dan maintenance akan lebih hemat dibanding pompa sentrifugal.
“Kita punya 16 sumur pompa. Biaya listrik dan maintenance 16 sumur pompa yang ada setiap bulan sekitar Rp. 300 jutaan. Kalau kita pakai pompa submersible, maka bisa lebih hemat,” jelasnya.
Baca Juga:
Pemkab Karo Berhasil Raih Predikat Terbaik ke-3 dalam Pengelolaan Dana Cukai Tembakau
Dikatakan, pencapaian Perumda Wairpuan tersebut didukung oleh SDM. Selain pencapaian dan proyeksi pengembangan tahun 2025, Frans Laka mengatakan, pihaknya juga melakukan penataan manajemen kepegawaian melalui
Ia menambahkan, sampai saat ini pelanggan Perumda Wairpuan sebanyak 22.000 pelanggan. Dari jumlah tersebut, sekitar 19.000 adalah pelanggan aktif.
Untuk dukungan sumber daya manusia (pegawai) kata Frans Laka, saat ini jumlah pegawai Perumda Wairpuan ada 116 orang. Pada awal menjabat tahun 2017 kata Frans Laka, jumlah pegawai ada 105 orang dengan jumlah pelanggan saat itu sebanyak 13.500 pelanggan.