NTT.WahanaNews.co-Sikka| Untuk mengembangkan pengelolaan jaringan air minum bersih di tahun 2025, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Wair Pu’an mulai membidik jaringan air bersih Ijukutu di Kecamatan Paga.
Diketahui bahwa, Proyek jaringan air bersih Ijukutu IKK Kecamatan Paga itu mulai dikerjakan pada tahun 2022 dan selesai pada tahun 2023 dari Dana Pinjaman Daerah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan pagu senilai Rp.4.205.065.378 dan telah diserahterimakan kepada Pemerintah Kecamatan Paga.
Baca Juga:
Pendidikan & Pengelolaan SDA Harus Menjadi Prioritas bagi Kandidat Bupati Madina
Jaringan air bersih Ijukutu ditargetkan untuk melayani kebutuhan air bersih untuk beberapa desa di Kecamatan Paga antara lain; Desa Wolowiro, Desa Begu, Desa Mauloo, Desa Paga dan Desa Mbengu.
Hingga kini, jaringan air bersih IKK Ijukutu belum bisa dioperasikan maksimal sebab masih perlu perluasan jaringan sambungan rumah (SR). Rencananya tahun 2025 ada penambahan 114 SR yang bersumber dari DAK reguler.
Direktur Perumda Wair Pu’an, Fransiskus Laka, kepada Media, Selasa (17/12/2024) mengungkapkan, jika dari awal sudah diserahterimakan, mungkin pihaknya sudah sertakan ke proyek APBN untuk perluasan jaringan dan pemasangan SR.
Baca Juga:
Pemkab Karo Berhasil Raih Predikat Terbaik ke-3 dalam Pengelolaan Dana Cukai Tembakau
Ia bahkan memproyeksi bahwa potensi pelanggan jaringan air bersih Ijukutu bisa di atas 1.000 SR, termasuk untuk warga di wilayah Patimoa dan Arawawo.
Selain rencana pengelolaan jaringan air bersih Ijukutu, proyeksi Perumda Wair Pu’an tahun 2025 nanti adalah lanjut Frans Laka menaikan penerimaan kas dari yang ada saat ini.
Tercatat hingga Oktober 2024, Perumda Wairpuan berhasil membukukan penerimaan bersih sebesar Rp. 5 milyar lebih, tambah dia.
Frans Laka menerangkan, nilai tersebut terakumulasi dari beberapa pos penerimaan yakni; tagihan rekening air dana meter pelanggan, tagihan piutang pelanggan, kegiatan sambungan rumah dan sisa lebih penyertaan modal sebesar Rp.179 juta dalam 2 tahun terakhir.
“Ini pencapaian yang sangat luar biasa atas kerja keras seluruh insan Perumda Wair Pu’an , termasuk dukungan dari pihak Kejaksaan Negeri Maumere untuk mengatasi piutang pelanggan,” ujarnya.
Selain itu kata Frans Laka, Perumda Wairpuan juga berencana untuk melakukan investasi untuk mengganti pompa sentrifugal ke pompa submersible atau pompa celup sistem sumuran di beberapa sumur pompa dalam rangka efisiensi. Salah satunya sumur pompa Koting.
Dengan menggunakan pompa submersible maka tutur dia, biaya listrik dan maintenance akan lebih hemat dibanding pompa sentrifugal.
“Kita punya 16 sumur pompa. Biaya listrik dan maintenance 16 sumur pompa yang ada setiap bulan sekitar Rp. 300 jutaan. Kalau kita pakai pompa submersible, maka bisa lebih hemat,” jelasnya.
Dikatakan, pencapaian Perumda Wairpuan tersebut didukung oleh SDM. Selain pencapaian dan proyeksi pengembangan tahun 2025, Frans Laka mengatakan, pihaknya juga melakukan penataan manajemen kepegawaian melalui
Ia menambahkan, sampai saat ini pelanggan Perumda Wairpuan sebanyak 22.000 pelanggan. Dari jumlah tersebut, sekitar 19.000 adalah pelanggan aktif.
Untuk dukungan sumber daya manusia (pegawai) kata Frans Laka, saat ini jumlah pegawai Perumda Wairpuan ada 116 orang. Pada awal menjabat tahun 2017 kata Frans Laka, jumlah pegawai ada 105 orang dengan jumlah pelanggan saat itu sebanyak 13.500 pelanggan.
Lalu dilakukan penambahan pegawai sebanyak 11 orang menjadi 116 orang dengan capaian pelanggan hingga 2024 sebanyak 22.000 pelanggan, atau bertambah 8.500 pelanggan.
Menurut Frans Laka, dengan jumlah pelanggan 22.000, idealnya perbandingan tenaga kerja dibanding pelanggan adalah 7 banding 1.000 pelanggan. Sehingga, bila penambahan 8.500 pelanggan, maka perlu tambahan pegawai sekitar 56 orang.
“Kalau tambah pegawai maka tambah biaya. Maka itu kita tetap memilih untuk mengoptimalkan SDM yang ada demi efisiensi. Saya memberi apresiasi kepada seluruh pegawai atas pencapaian selama tahun 2024,” jelasnya. [frs]