Kelima, mengembangkan wirausaha dan perusahaan kecil, menengah, dan besar yang bergerak di subsistem jasa yang menyediakan jasa bagi subsistem agribisnis hulu, susbsistem usaha tani dan subsistem agribisnis hilir.
Termasuk kedalam subsistem ini adalah, jasa pengkreditan dan asuransi, transportasi, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan.
Baca Juga:
Bupati Koltim: Pendistribusian Pupuk Subsidi Harus Tepat Sasaran untuk Petani
Fraksi mendorong peningkatan pemberian modal usaha petani melalui Koperasi. Fraksi pun mendorong pemerintah agar memfasilitasi modal usaha pertanian tanaman pangan.
Sementara itu, Program seperti TJPS (Tanam Jagung Panen Sapi) perlu ditingkatkan. Pemberian modal usaha kepada petani melalui Bank NTT perlu dikembangkan juga untuk usaha pertanian lainnya.
Sekiranya modal usaha yang ditanamkan di Bank NTT perlu dimanfaatkan juga untuk peningkatan modal usaha bagi para petani, peternak dan nelayan.
Baca Juga:
Dorong Hilirisasi IKM Pertanian: Upaya Pemerintah Madiun untuk Kesejahteraan Masyarakat
Untuk pendidikan dan pelatihan, fraksi berharap negara mesti hadir melalui para penyuluh pertanian di lapangan. Untuk itu anggaran operasional untuk para penyuluh harus ditambahkan pada tahun 2023.
Sedangkan untuk mengatasi kesulitan pupuk saat ini, pemerintah dalam jangka panjang perlu merencanakan pelatihan petani untuk memproduksi pupuk organic dan pestisida nabati secara mandiri.
Bukan tidak mungkin kalau hal ini dilakukan secara massal dengan kegiatan pendampingan yang berkelanjutan akan memudahkan petani dalam mengolah lahan pertanian.