Masih di sektor perikanan, fraksi mendukung penuh rencana dinas perikanan untuk pengembangan budidaya udang vaname.
Ketiga, mengembangkan wirausaha yang bergerak dalam subsistem pengolahan. Usaha ini bergerak dengan pengolahan hasil komoditas pertanian primer menjadi produk setengah jadi maupun barang jadi.
Baca Juga:
Bupati Koltim: Pendistribusian Pupuk Subsidi Harus Tepat Sasaran untuk Petani
Fraksi mendorong agar produksi cokelat Sikka ditingkatkan. Sejalan dengan itu, fraksi menyoroti hasil komoditas pertanian hortikultura meningkat setiap tahun namun hingga saat ini belum ada rencana untuk mengolah hasil pertanian yang melimpah ini.
Keempat, mengembangkan wirausaha yang bergerak dalam subsistem pemasaran yakni kegiatan untuk memperlancar pemasaran komoditas pertanian, baik segar maupun olahan di dalam dan luar negeri.
Termasuk didalamnya distribusi komiditas dari sentra produksi ke konsumen, promosi dan informasi pasar. Terhadap subsistem pemasaran, fraksi berharap pemerintah dapat melakukan proteksi terhadap petani lokal.
Baca Juga:
Dorong Hilirisasi IKM Pertanian: Upaya Pemerintah Madiun untuk Kesejahteraan Masyarakat
Petani kita belum mampu bersaing secara bebas di pasar global. Akibatnya mereka terhimpit dengan harga komoditas pertanian yang murah meriah. Rencana pemerintah untuk bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asprindo) perlu segera direalisasikan.
Berikut Program Bela-Beli Sikka harus ada langkah konkrit dengan mengurangi pasokan komoditas pertanian dari luar daerah dengan kaulitas rendah yang dilelang dengan harga rendah pula.
Sementara produksi pertanian dalam daerah yang memakan biaya tinggi dengan kualitas bagus justru bertekuk lutut dihadapan dinamika pasar global itu.