NTT.WahanaNews.co-Sikka| Kehadiran Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian Kepada Masyarakat (KKN-PKM) Akademi Keperawatan (Akper) St. Elisabeth Lela di Desa Renggarasi, diharapkan bisa berdampak positif dalam menyelesaikan masalah kesehatan di Kecamatan Tanawawo.
Baca Juga:
Pengrajin Anyaman di Sikka Butuh Pendamping Pemasaran
Demikian salah satu harapan yang disampaikan Camat Tanawawo,Yohanis Oriwis dalam sambutannya ketika menerima 74 Mahasiswa KKN-PKM Akper St. Elisabeth Lela di aula Kantor Camat Tanawawo, Rabu (24/4/2024).
Pria yang akrab disapa John Oriwis ini mengungkapkan bahwa sulitnya infrastruktur jalan masih menjadi persoalan serius, sehingga dirinya meminta agar masalah tersebut bisa dijadikan sebagai rekomendasi di bidang kesehatan. “banyak ibu-ibu hamil yang harus dibopong ke Puskesmas karena sulitnya transportasi,” ungkapnya.
Ia juga mengeluhkan banyaknya kasus kelahiran dan juga penyakit lainnya yang tidak dapat ditangani akibat sulitnya jangkauan transportasi menuju puskesmas. “Untuk percepatan pelayanan di bidang kesehatan kami terhambat dengan infrastruktur jalan,” tambah Oriwis.
Baca Juga:
Serahkan Kode Desa, Bupati Sikka Resmikan Dua Desa di Tanawawo Jadi Desa Definitif
John Oriwis mengaku bahwa, kurangnya kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan juga disebabkan oleh sulitnya transportasi itu.
Terkait dengan masalah kesehatan, John Oriwis mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi bahwa terdapat 5 (lima) masalah kesehatan yang nantinya akan dibedah oleh para mahasiswa KKN-PKM Akper St. Elisabeth Lela, antara lain : Sunting, Hipertensi, Angka Bebas Jentik (ABJ), PUS yang tidak menggunakan KB, Lansia yang kurang aktif untuk ke Posyandu dan yang tidak kalah penting adalah masalah Rabies.
John Oriwis berharap, agar melalui kegiatan KKN-PKM ini paling tidak masalah kesehatan tersebut bisa diminimalisir sembari meminta agar pihaknya bisa mendapatkan semacam rekomendasi untuk ditindaklanjuti baik oleh pemerintah desa, kecamatan maupun kabupaten.
Kepada 74 mahasiswa itu, Oriwis berpesan, jadikanlah Tanawawo terutama di Desa Renggarasi sebagai rumah sendiri; berbaur dan menyatulah dengan masyarakat sembari tetap menghargai adat istiadat yang ada. Tegur sapa menjadi hal yang paling penting di Tanawawo, imbuh John Oriwis. [frs]