"Atas dasar itulah maka saya memfasilitasi dengan melakukan diskusi dan komunikasi lintas sektor baik itu tokoh masyarakat, adat maupun gereja dan akhirnya disepakati hari ini dengan rangkaian acara adat, penanaman anakan mahoni dan puncak kita ikuti misa hari ini", lanjutnya mantap.
Terhadap terselenggaranya rangkaian acara hari ini, Ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam mulai dari perencanaan hingga terlaksananya hari ini.
Baca Juga:
Diduga Korupsi, BPD Tolak LKPJ Penjabat Desa Gera
Camat Mego, Petrus Piter, S. Ip dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan niat baik dari Pemerintah Desa Gera, tokoh masyarakat dan adat, dan masyarakat yang telah menyelenggarakan acara adat hari ini dengan acara puncaknya yaitu misa.
Menurutnya, acara adat yang dipadukan dengan misa merupakan sesuatu yang langkah dan jarang dilakukan pada situasi saat ini. Bahwa telah dipadukan antara yang tradisi warisan leluhur dan yang religi.
Terhadap kondisi kerawanan kecelakaan ini, selain menanam pohon di sepanjang pinggiran jalan, Ia menyarankan kepada Pemerintahan Desa untuk menganggarkan Dana Desa untuk pembangunan pagar pengaman di sekitar jalan yang rawan, juga menyampaikannya dalam usulan reguler nantinya.
Baca Juga:
Dengar Keluhan Warga, Cakades Gera ini Sampaikan Komitmennya Jika Terpilih
"Selain tanam pohon, saya menyarankan kepada pemerintahan Desa untuk bisa menganggarkan dana Desa untuk pembangunan pagar pengaman di sekitar ini, selain itu juga nanti diusulkan melalui usulan reguler",Ungkap Camat Piter.
Sementara itu, Pater Hendrik Lawi dalam sela rangkaian acara tersebut menekankan akan pentingnya menjaga dan merawat ekosistem alam karena itu merupakan seruan apostolik Paus Fransiskus 'Laudato Si' akan pentingnya merawat bumi sebagai rumah bersama.