Kegiatan musyawarah Desa Manubura Kecamatan Nele bertujuan untuk mendiskusikan kembali rencana kegiatan SL ( sekolah lapang) yang akan di jalankan di wilayah desa Manubura.
Baca Juga:
Merasa Dibohongi, Marsel Isak Tak Terima Tempat Usahanya Ditutup
"Sekolah lapang memampukan kaum difabel dan para janda untuk mengembangkan usaha ekonomi dan peningkatan ekonomi keluarga," ungkap Karel.
Lebih lanjut, kata Karel Siga, rencana kegiatan SL sesuai dengan baseline data bahwa akan ada kegiatan di desa Manubura antara lain: Orentasi kader desa inklusi Akunsos, finalisasi sekolah lapang, pelatihan penguatan kapasitas kelembagaan dan minat bakat karang taruna, pelatihan menjahit dan kuliner, pelatihan kebun gizi, pelatihan ternak kecil, pelatihan jurnalistik bagi kaum perempuan, pelatihan digitalisasi bagi karang taruna.
Baca Juga:
2 Tahun Tunggak, Pemda Sikka Cabut Persetujuan Sewa Lahan Tugu Tsunami
Yosep Yupri selalu ketua BPD Manubura mengatakan, kegiatan musyawarah desa inklusif bertujuan untuk membantu masyarakat kaum difabel dalam pelibatan seluruh program kegiatan.
"Kehadiran program desa Inklusi akunsos di desa Manubura adalah berkat bagi masyarakat Desa Manubura," terangya.Untuk diketahui bahwa saat ini kabupaten Sikka NTT sedang menjalankan program desa inklusif dan Akunsos di empat desa dampingan yang menjadi pilot project antara lain desa Waiara, Wairkoja, Manubura dan Magepanda. [frs]