Antonius M.K. Naro, S.Pd., M.Pd, Penguji Karya Tulis Ilmiah bagi Peserta Didik SMABHAK Maumere (Foto: Frans Dhena)
Baca Juga:
KPAI Soroti Program Siswa Bermasalah di Barak Militer, Desak Dihentikan Sementara
Hal senada juga disampaikan Penguji Karya Tulis Ilmiah (KTI) Antonius M.K. Naro, S,Pd.M.Pd., Dosen pada IKIP Muhamadiyah Maumere.
Antonius mengapresiasi pihak sekolah yang telah menjadikan Metodologi Penelitian ini sebagai Program Unggulan.
Ia mengatakan, sangat jelas terlihat ketika dirinya dihadirkan sebagai penguji, kemampuan peserta didik sangat luar biasa. Hal ini ditunjukkan saat mereka (siswa-red) mempresentasikan hasil penelitiannya dan sekaligus mempertanggung jawabkannya.
Baca Juga:
Wakil Bupati Toba Ajak Umat Katolik Jaga dan Rawat Bangunan Pemerintah
“Satu hal yang luar biasa dari mereka (siswa-red) adalah bisa menekan rasa canggung dan gugup didepan orang banyak dan mereka bisa tampil dengan baik. Mungkin salah satu penyebabnya adalah karena sudah terbiasa dan didukung oleh lingkungan dan budaya sekolah. Dan memang mereka melakukannya dan cukup menguasai apa yang mereka tulis. Segala ide mereka mengalir dengan baik,” ujar Anton yang juga adalah Pengawas SMA/SMK di Sikka ini.
Sementara itu, Kepala SMAS Bhaktyarsa Maumere, Sr. Marselina Lidi, SSpS mengaku bahwa dengan memasukan Metodologi sebagai Mulok (Muatan Lokal) di sekolah maka pihaknya bisa mendapatkan nilai tertinggi dalam Asesmen Nasional. Meski demikian, nilai ini muncul karena peran aktif peserta didik dan juga pendidiknya, imbuhnya.
Sr. Marselina Lidi, SSpS, Kepala SMAS Bhaktyarsa Maumere (Foto: Frans Dhena)