Antonius M.K. Naro, S.Pd., M.Pd, Penguji Karya Tulis Ilmiah bagi Peserta Didik SMABHAK Maumere (Foto: Frans Dhena)
Baca Juga:
Berani, PWI Undang Paslon Pilkada Kota Depok 2024 Debat Terbuka Program Pembangunan
Hal senada juga disampaikan Penguji Karya Tulis Ilmiah (KTI) Antonius M.K. Naro, S,Pd.M.Pd., Dosen pada IKIP Muhamadiyah Maumere.
Antonius mengapresiasi pihak sekolah yang telah menjadikan Metodologi Penelitian ini sebagai Program Unggulan.
Ia mengatakan, sangat jelas terlihat ketika dirinya dihadirkan sebagai penguji, kemampuan peserta didik sangat luar biasa. Hal ini ditunjukkan saat mereka (siswa-red) mempresentasikan hasil penelitiannya dan sekaligus mempertanggung jawabkannya.
Baca Juga:
Ikut Dalam Rombongan Pertukaran Pelajar ke Philipina, Rila dan Rado Mengaku Bangga, Orangtua: Terima Kasih SMA Bhaktyarsa
“Satu hal yang luar biasa dari mereka (siswa-red) adalah bisa menekan rasa canggung dan gugup didepan orang banyak dan mereka bisa tampil dengan baik. Mungkin salah satu penyebabnya adalah karena sudah terbiasa dan didukung oleh lingkungan dan budaya sekolah. Dan memang mereka melakukannya dan cukup menguasai apa yang mereka tulis. Segala ide mereka mengalir dengan baik,” ujar Anton yang juga adalah Pengawas SMA/SMK di Sikka ini.
Sementara itu, Kepala SMAS Bhaktyarsa Maumere, Sr. Marselina Lidi, SSpS mengaku bahwa dengan memasukan Metodologi sebagai Mulok (Muatan Lokal) di sekolah maka pihaknya bisa mendapatkan nilai tertinggi dalam Asesmen Nasional. Meski demikian, nilai ini muncul karena peran aktif peserta didik dan juga pendidiknya, imbuhnya.
Sr. Marselina Lidi, SSpS, Kepala SMAS Bhaktyarsa Maumere (Foto: Frans Dhena)