Dalam bingkai tersebut tukas Ray Bena, NKRI memastikan bahwa pembangunan di Ngada, selaras dengan arah pembangunan nasional, terintegrasi dan saling menopang antar wilayah.
Ray Bena menambahkan, Bhineka Tunggal Ika yang adalah pilar keempat merupakan semboyan negara yang menjadi landasan kesatuan dan persatuan bangsa.
Baca Juga:
378 MaBa STIPER FB Ikuti PKKMB, Ray Bena Ajak Mahasiswa Ikut Bangun Ngada
Bhineka Tunggal Ika menjadi landasan pembangunan Kabupaten Ngada yang inklusif dan harmonis, ketus Dia.
Menurut Ray Bena, di Kabupaten Ngada ada beragam etnis, budaya, bahasa, dan agama. Semboyan Bhineka Tunggal Ika kata Ray Bena, bukan hanya menjadi semboyan simbolik, melainkan juga nilai dasar dalam proses pembangunan daerah.
Baca Juga:
Kolaborasi Pusat dan Daerah, 166.977 Warga Tercover BPJS Kesehatan, Ngada Pertahankan UHC
Pemerintah daerah ungkap Dia, memberikan ruang yang adil dan setara bagi seluruh elemen masyarakat untuk terlibat, berpartisipasi dan merasakan manfaat pembangunan tanpa membedakan latar belakang, imbuh Ray Bena.
Lebih jauh kata Dia, Bhineka Tunggal Ika menjamjn bahwa seluruh warga dari berbagai latar belakang budaya, adat dan agama mendapat ruang dan kesempatan yang sama dalam pembangunan secara inklusif dan harmonis.
Bersinerginya Empat Pilar Kebangsaan tersebut dengan Visi Daerah, maka pembangunan di Kabupaten Ngada lanjut Ray Bena, diarahkan tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk menumbuhkan kemandirian, memperkuat identitas budaya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan menjaga kelestarian alam sebagai warisan bagi generasi mendatang, tutup Bupati Ngada, Raymundus Bena. [frs]