Ngada-NTT.WahanaNews.co| Bupati Ngada, Raymundus Bena mengungkapkan bahwa STKIP Citra Bakti Ngada pernah membesarkannya.
Ungkapan pria yang akrab disapa Ray Bena ini bukan isapan jempol belaka. Siapa sangka Ray Bena pernah menjadi Dosen di kampus tersebut.
Baca Juga:
378 MaBa STIPER FB Ikuti PKKMB, Ray Bena Ajak Mahasiswa Ikut Bangun Ngada
“Saya pernah dibesarkan disini. Jadi ini tempat yang cocok untuk kalian. Jadikanlah kampus ini seperti rumah kalian,” ucap Ray Bena ketika memberikan kuliah umum bagi mahasiswa baru STKIP Citra Bakti Ngada, Rabu (27/8/25) di Malanuza, Bajawa.
Dalam pidatonya dihadapan ratusan mahasiswa dan para dosen, Bupati Ray Bena memaparkan pentingnya Empat Pilar Kebangsaan dalam bingkai membangun Ngada Yang Unggul, Mandiri dan Berbudaya.
Bupati Ngada menjelaskan, Pancasila merupakan Idelogi Negara yang menjadi landasan bagi pembangunan bangsa dan negara, termasuk membangun Ngada.
Baca Juga:
Kolaborasi Pusat dan Daerah, 166.977 Warga Tercover BPJS Kesehatan, Ngada Pertahankan UHC
Dalam membangun Kabupaten Ngada lanjut Ray Bena, Pancasila menjadi landasan yang unggul, mandiri dan berbudaya.
Dengan menjadikan Pancasila sebagai landasan utama, Kabupaten Ngada terus bergerak maju dalam pembangunan yang berkeadilan, berkelanjutan dan berjiwa gotong royong tanpa meninggalkan akar budaya dan jati diri masyarakat lokal, tuturnya.
Lebih lanjut kata Ray Bena, UUD 1945 merupakan Konstitusi Negara yang menjadi landasan bagi pembangunan bangsa dan negara.
Pancasila menjadi dasar moral dan ideologi untuk menumbuhkan karakter unggul dan berbudaya dalam diri masyarakat Ngada, tambah Ray Bena.
UUD 1945 menjadi landasan pembangunan Kabupaten Ngada yang demokratis dan berkeadilan.
Ia menjelaskan, dalam konteks pembangunan daerah, UUD 1945 memberi dasar hukum yang kuat untuk menciptakan pemerintahan yang transparan, partisipatif dan akuntabel, serta memastikan seluruh masyarakat mendapatkan akses yang adil terhadap hasil pembangunan, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi dan budaya.
Dengan demikian tutur Ray Bena, UUD 1945 menjadi landasan hukum untuk mewujudkan pemerintahan yang adil, demokratis dan menjamin hak-hak warga dalam memperoleh pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.
Selanjutnya NKRI merupakan bentuk negara yang menjadi landasan bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
NKRI ujar Ray Bena, menjadi landasan bagi pembangunan Kabupaten Ngada yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Kabupaten Ngada adalah bagian yang tak terpisahkan dari satu kesatuan yang utuh. Dalam kerangka NKRI lanjut Dia, pembangunan daerah tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan menjadi bagian dari rencana pembangunan nasional yang terintegrasi.
Dalam bingkai tersebut tukas Ray Bena, NKRI memastikan bahwa pembangunan di Ngada, selaras dengan arah pembangunan nasional, terintegrasi dan saling menopang antar wilayah.
Ray Bena menambahkan, Bhineka Tunggal Ika yang adalah pilar keempat merupakan semboyan negara yang menjadi landasan kesatuan dan persatuan bangsa.
Bhineka Tunggal Ika menjadi landasan pembangunan Kabupaten Ngada yang inklusif dan harmonis, ketus Dia.
Menurut Ray Bena, di Kabupaten Ngada ada beragam etnis, budaya, bahasa, dan agama. Semboyan Bhineka Tunggal Ika kata Ray Bena, bukan hanya menjadi semboyan simbolik, melainkan juga nilai dasar dalam proses pembangunan daerah.
Pemerintah daerah ungkap Dia, memberikan ruang yang adil dan setara bagi seluruh elemen masyarakat untuk terlibat, berpartisipasi dan merasakan manfaat pembangunan tanpa membedakan latar belakang, imbuh Ray Bena.
Lebih jauh kata Dia, Bhineka Tunggal Ika menjamjn bahwa seluruh warga dari berbagai latar belakang budaya, adat dan agama mendapat ruang dan kesempatan yang sama dalam pembangunan secara inklusif dan harmonis.
Bersinerginya Empat Pilar Kebangsaan tersebut dengan Visi Daerah, maka pembangunan di Kabupaten Ngada lanjut Ray Bena, diarahkan tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk menumbuhkan kemandirian, memperkuat identitas budaya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan menjaga kelestarian alam sebagai warisan bagi generasi mendatang, tutup Bupati Ngada, Raymundus Bena. [frs]