Lebih lanjut kata Elisabeth, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) adalah satu-satunya organisasi dan sebagai wadah yang menghimpun semua profesi Bidan di Indonesia. Organisasi IBI dilakukan dengan mengacu pada sistem yang telah diatur dalam AD dan ART IBI yang senantiasa disempurnakan dan diperbaharui untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan organisasi, ujarnya.
Keputusan tentang kebijakan organisasi tingkat cabang jelas Elisabeth diambil melalui mekanisme Musyawarah Cabang (MUSCAB) yang dilakukan tiap 5 (lima) tahun sekali. "Pengurus IBI Cabang Sikka telah menyelenggarakan Musyawarah Cabang dengan masa bhakti kepengurusan 2018-2023," tandas dia.
Baca Juga:
Optimalkan Generasi Penerus, Satgas TMMD Kodim 0211/TT Sosialisasikan Pendidikan di SDN 158496
Elisabeth menuturkan, Rapat Kerja Cabang merupakan wadah/forum dalam organisasi IBI untuk mengevaluasi atau menyempurnakan Rencana Kerja Tengah Periode kepengurusan serta menyiapkan usulan untuk Kongres yang akan datang, juga merupakan wahana konsolidasi dan pembinaan organisasi kepada tingkat ranting dan anggota. "Rakercab dilaksanakan antar dua MUSCAB (satu kali dalam masa kepengurusan)," ketus Elisabeth.
Dalam Rakercab IBI Kabupaten Sikka ini kata dia, akan diikuti oleh Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia dan utusan dari Pengurus Ranting se-Kabupaten Sikka serta dihadiri juga oleh Pengurus Daerah IBI Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga:
SMA Unggulan di Kabupaten Samosir: Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Tujuan dari Rakercab I ini dikemas dalam tujuan khusus dan tujuan umum. Adapun tujuan umumnya yakni, melakukan Evaluasi Tengah Pengurus Cabang IBI Kabupaten Sikka.
Sementara tujuan khususnya adalah terlaksananya penyajian, pembahasan dan evaluasi laporan pelaksanaan kegiatan tengah periode Pengurus Cabang IBI dan Rekapitulasi laporan pengurus ranting.
Selanjutnya masih dengan tujuan khusus, tersusunnya penyempurnaan rencana kegiatan yang akan datang, tersusunya usulan untuk Kongres IBI berikutnya dan tersusunnya rekomendasi Rakercab yang memuat isu-isu terkini, imbuh Elisabeth K. Huller, bidan pada Puskesmas Kopeta ini.