WahanaNews-NTT | Untuk mengoptimalkan peran Bidan dalam Kualitas Pelayanan Maternal dan Neonatal di Kabupaten Sikka, Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia (PC. IBI) Kabupaten Sikka menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) untuk yang pertama kalinya.
Rapat Kerja Cabang ini dilaksanakan di aula Susteran Alma Maumere, Sabtu (27/05/2023) dengan tema "Mengoptimalkan Peran Bidan dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Maternal dan Neonatal di Kabupaten Sikka".
Baca Juga:
Optimalkan Generasi Penerus, Satgas TMMD Kodim 0211/TT Sosialisasikan Pendidikan di SDN 158496
Ketua Panitia Rapat Kerja, Elisabeth K. Huller dalam laporannya mengatakan, pembangunan kesehatan adalah investasi utama bagi pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia.
Pembangunan kesehatan pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan serta kemampuan setiap orang untuk berperilaku hidup sehat demi mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, jelas Elisabeth.
Peserta Rakercab IBI Kabupaten Sikka.
Baca Juga:
SMA Unggulan di Kabupaten Samosir: Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Menurut dia, program pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu, ibu hamil, bersalin dan bayi baru lahir. Hal ini lanjut Elisabeth, ditunjukkan dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Bidan menjadi salah satu profesi atau tenaga medis yang berperan penting dalam upaya kesehatan ibu dan anak. Selain membantu proses kelahiran lanjut dia, Bidan juga membantu mengontrol Perkembangan kesehatan Ibu Hamil mulai dari awal mengandung hingga pasca kelahiran.
Lebih lanjut kata Elisabeth, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) adalah satu-satunya organisasi dan sebagai wadah yang menghimpun semua profesi Bidan di Indonesia. Organisasi IBI dilakukan dengan mengacu pada sistem yang telah diatur dalam AD dan ART IBI yang senantiasa disempurnakan dan diperbaharui untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan organisasi, ujarnya.
Keputusan tentang kebijakan organisasi tingkat cabang jelas Elisabeth diambil melalui mekanisme Musyawarah Cabang (MUSCAB) yang dilakukan tiap 5 (lima) tahun sekali. "Pengurus IBI Cabang Sikka telah menyelenggarakan Musyawarah Cabang dengan masa bhakti kepengurusan 2018-2023," tandas dia.
Elisabeth menuturkan, Rapat Kerja Cabang merupakan wadah/forum dalam organisasi IBI untuk mengevaluasi atau menyempurnakan Rencana Kerja Tengah Periode kepengurusan serta menyiapkan usulan untuk Kongres yang akan datang, juga merupakan wahana konsolidasi dan pembinaan organisasi kepada tingkat ranting dan anggota. "Rakercab dilaksanakan antar dua MUSCAB (satu kali dalam masa kepengurusan)," ketus Elisabeth.
Dalam Rakercab IBI Kabupaten Sikka ini kata dia, akan diikuti oleh Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia dan utusan dari Pengurus Ranting se-Kabupaten Sikka serta dihadiri juga oleh Pengurus Daerah IBI Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tujuan dari Rakercab I ini dikemas dalam tujuan khusus dan tujuan umum. Adapun tujuan umumnya yakni, melakukan Evaluasi Tengah Pengurus Cabang IBI Kabupaten Sikka.
Sementara tujuan khususnya adalah terlaksananya penyajian, pembahasan dan evaluasi laporan pelaksanaan kegiatan tengah periode Pengurus Cabang IBI dan Rekapitulasi laporan pengurus ranting.
Selanjutnya masih dengan tujuan khusus, tersusunnya penyempurnaan rencana kegiatan yang akan datang, tersusunya usulan untuk Kongres IBI berikutnya dan tersusunnya rekomendasi Rakercab yang memuat isu-isu terkini, imbuh Elisabeth K. Huller, bidan pada Puskesmas Kopeta ini.
Pantauan WahanaNews-NTT.co, hadir dalam acara pembukaan Rapat Kerja Cabang IBI Kabupaten Sikka ini, Ketua Pengurus Daerah IBI Provinsi NTT Damita Palalangan, Ketua Pengurus Cabang IBI Kabupaten Sikka, Martina Pali, para Pengurus Ranting, dr. Henyo Kerong, Sekretaris Dinas Kesehatan Sikka dr. Mercy Weni, Perwakilan BPJS Kesehatan Cabang Sikka, Camat Talibura, Alok Barat dan Alok, Kepala Puskesmas dan tamu undangan lainnya. [frs]