Lebih lanjut kata Gerry Gobang, selain melaporkan ke Polres Sikka, pihak Yayasan dan UNIPA Indonesia akan mengerahkan 1.000 mahasiswa dan puluhan dosen untuk mengikuti aksi damai kepada Wens Wege dengan tuntutan meminta klarifikasi dan permohonan maaf.
Dia juga menuturkan, dalam aksi demo itu pihaknya menyertakan civitas akademika karena pernyataan itu kontra produktif saat kampus ini sedang menerima pendaftaran mahasiswa baru.
Baca Juga:
Pj Bupati Sikka Lantik 5 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Buang Da Cunha Kembali Jabat Kasat Pol PP
“Aksi besok akan diikuti oleh 1.000 mahasiswa. Kalau pihaknya mau menggerakkan semua mahasiswa akan berjumlah 6.000 mahsiswa. Ini kan masyarakat ilmiah, saya menjamin besok aman dan tenang. Kami mau menunjukkan marwah kami. Kita ke DPRD tetapi kami minta mimbar bebas di UNIPA dulu dan akan long march ke DPRD,” ujar Gerry Gobang.
Wakil Rektor I UNIPA Indonesia, Gerry Gobang (ketiga dari kiri) didampingi Tim Kuasa Hukum, saat memberikan keterangan pers di Ruang Rektorat (Foto: Frans Dhena)
Baca Juga:
Kendalikan Inflasi, Pemkab Sikka Gelar Operasi Pasar Murah
Di DPRD lanjut dia, pihaknya akan menggelar aksi damai di luar dan meminta anggota DPRD Wens Wege bisa memberikan keterangan di luar, bukan di dalam. Hal itu dilakukan karena Wens Wege mengeluarkan pernyataan tersebut bukan di dalam ruang sidang.
Gerry menjelaskan, pertimbangan melibatkan mahasiswa dalam aksi tersebut karena mahasiswa merasa sangat dirugikan dengan pemberitaan itu.
Menurutnya, mahasiswa itu juga akademisi, masyarakat ilmiah dan juga kritis. Mereka juga tidak boleh tinggal diam. Ini juga merupakan bagian dari Merdeka Belajar dimana belajar itu tidak hanya dalam kelas saja melainkan bisa dimana saja dan dengan siapa saja. “kalau mereka terlibat, itua artinya mereka juga kami ajak untuk berkuliah,” ketus Gerry Gobang. [frs]