WahanaNews-NTT | Wenseslaus Wege alias Wens Wege, anggota DPRD Sikka dari Fraksi Hanura dilaporkan ke polisi oleh pihak Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa dan juga Universitas Nusa Nipa (UNIPA) Indonesia. Selain itu pihak Yayasan dan Universitas bakal menggelar aksi demo terhadap Wens Wege.
Laporan dan aksi yang dilakukan ini sebagai bentuk “perlawanan” atas pernyataan Wens Wege yang dimuat oleh media Ranaka News.Com yang menyebutkan bahwa Yayasan Nusa Nipa dan UNIPA Indonesia menggelapkan aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka selama 16 tahun.
Baca Juga:
Pj. Sekda Sikka Pimpin Rapat Persiapan Misa Yubileum bagi ASN, TNI, dan Polri
Wens Wege dilaporkan, Kamis (23/02/2023) oleh tim kuasa hukum Yayasan Nusa Nipa dan UNIPA Indonesia atas dugaan tindak pidana pelanggaran terhadap Pasal 45 A ayat (1) dan Pasal 45 ayat (3) UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Pantauan WahanaNews-NTT.co, adapun tim kuasa hukum Yayasan Nusa Nipa dan UNIPA Indonesia yakni, Alfons Hilarius Ase, SH.,MH., Marcelus Moses Parera, SH.,MH., Kornelius Yoseph Paga, SH.,MH., Robertus Diki Armando, SH.,MH., dan Higinius Wilbrot, SH., M.Si.
Perwakilan tim kuasa hukum, Alfonsius Hilarius Ase, SH.,MH ketika ditemui sejumlah media mengatakan, pengaduan tersebut untuk meminta Wenseslaus Wege membuktikan pernyataannya di media online Ranaka News.Com yang menuduh pihak Yayasan Nusa Nipa telah menggelapkan aset milik Pemkab Sikka.
Baca Juga:
Dukung Reforma Agraria, Pemkab Sikka Bakal Lakukan Redistribusi Tanah Eks HGU Nangahale
Selain itu lanjut Alfons, pihaknya meminta Wens Wege untuk membuktikan pernyataannya yang menyebutkan bahwa UNIPA didirikan hanya untuk memperkaya kroni-kroni.
“Aset mana yang telah digelapkan oleh UNIPA. Pertanyaan lanjutan, UNIPA menggelapkan dengan cara apa dan kepada siapa. Lalu soal UNIPA didirikan untuk memperkaya kroni-kroni. Kroni-kroni siapa. Ini kan harus bisa dibuktikan,” ujar Alfons Ase.
Menurut dia, sesungguhnya Wens Wege telah menyebarkan berita bohong yang seakan-akan bahwa benar UNIPA telah melakukan penggelapan aset Pemkab Sikka dan memperkaya kroni-kroni. Alfons menilai, pernyataan tersebut justru merusak nama baik UNIPA sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi.
Terpisah, Wakil Rektor 1 UNIPA Indonesia, Dr. Gerry Gobang, S.Fil meminta agar Wens Wege membuktikan pernyataannya tersebut secara terbuka kepada publik.
Menurut Gerry, ada 2 (dua) hal yang harus diklarifikasi. Soal tuduhan UNIPA menggelapkan aset daerah dan UNIPA didirikan untuk memperkaya kroni-kroni.
“Kapan itu digelapkan, oleh siapa-siapa dan dengan cara apa aset-aset itu digelapkan atau dipindah tangankan. Lalu soal tuduhan kroni-kroni Yayasan yang diperkaya, yang mana kroni-kroni dan individu yang dimaksud. Tunjukan, kalau ada bukti-bukti, maka silahkan lapor. Bahkan kami mendukung, bila ada bukti-bukti karena sudah melanggar hukum,” pungkas Gerry.
Gerry menambahkan, pemberitaan itu kontra produktif. Disaat UNIPA sedang menjalankan kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru. Selain itu, pernyataan tersebut telah membentuk opini publik bahwa yang disampaikan oleh Wens Wege itu benar adanya.
“Kami sedang menggalakkan promosi besar-besaran. Kami sedang menggalakkan pendaftaran mahasiswa baru. Sehingga, ketika berita tersebut dilansir kami merasa perlu menyatakan sikap kepada Wens Wege sebagai DPR sehingga tidak membuat pernyataan yang kontra produktif. Kalau punya bukti silahkan lapor kepada penegak hukum,” ungkapnya.
Kerahkan 1.000 Mahasiswa dan Dosen Demo Wens Wege
Lebih lanjut kata Gerry Gobang, selain melaporkan ke Polres Sikka, pihak Yayasan dan UNIPA Indonesia akan mengerahkan 1.000 mahasiswa dan puluhan dosen untuk mengikuti aksi damai kepada Wens Wege dengan tuntutan meminta klarifikasi dan permohonan maaf.
Dia juga menuturkan, dalam aksi demo itu pihaknya menyertakan civitas akademika karena pernyataan itu kontra produktif saat kampus ini sedang menerima pendaftaran mahasiswa baru.
“Aksi besok akan diikuti oleh 1.000 mahasiswa. Kalau pihaknya mau menggerakkan semua mahasiswa akan berjumlah 6.000 mahsiswa. Ini kan masyarakat ilmiah, saya menjamin besok aman dan tenang. Kami mau menunjukkan marwah kami. Kita ke DPRD tetapi kami minta mimbar bebas di UNIPA dulu dan akan long march ke DPRD,” ujar Gerry Gobang.
Wakil Rektor I UNIPA Indonesia, Gerry Gobang (ketiga dari kiri) didampingi Tim Kuasa Hukum, saat memberikan keterangan pers di Ruang Rektorat (Foto: Frans Dhena)
Di DPRD lanjut dia, pihaknya akan menggelar aksi damai di luar dan meminta anggota DPRD Wens Wege bisa memberikan keterangan di luar, bukan di dalam. Hal itu dilakukan karena Wens Wege mengeluarkan pernyataan tersebut bukan di dalam ruang sidang.
Gerry menjelaskan, pertimbangan melibatkan mahasiswa dalam aksi tersebut karena mahasiswa merasa sangat dirugikan dengan pemberitaan itu.
Menurutnya, mahasiswa itu juga akademisi, masyarakat ilmiah dan juga kritis. Mereka juga tidak boleh tinggal diam. Ini juga merupakan bagian dari Merdeka Belajar dimana belajar itu tidak hanya dalam kelas saja melainkan bisa dimana saja dan dengan siapa saja. “kalau mereka terlibat, itua artinya mereka juga kami ajak untuk berkuliah,” ketus Gerry Gobang. [frs]