Karel Lando menjelaskan, untuk bisa beradaptasi dengan baik dalam era revolusi industri 4.0 sangat diperlukan SDM yang berkualitas dan berkompeten. SDM yang baik akan bisa terbentuk melalui proses yang baik pula. Dengan SDM yang berkualitas dan berkompeten, masyarakat akan mampu menjalankan kehidupan secara baik, berkualitas dan mampu bersaing.
Menghadapi era revolusi industri 4.0, dunia diperhadapkan pada percepatan interkoneksi antara manusia, alat dan mesin dalam membangun komunikasi melalui mekanisme Internet Of Thing (IOT). Manusia dituntut bisa beradaptasi sekaligus berkompetensi dalam iklim yang menitikberatkan pada digitalisasi sebagai sarana percepatan pembangunan, tak terkecuali di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga:
2 Tahun Tunggak, Pemda Sikka Cabut Persetujuan Sewa Lahan Tugu Tsunami
Hal inilah yang mendorong Ir. Karolus Karni Lando, MBA alias Karel Lando untuk keluar dari zona nyaman dan memilih “pulang kampung” melalui jalur Legislatif demi mewujudkan keinginannya membangun NTT. Oleh karenanya, menurut pria kelahiran Ende 57 tahun silam ini, sebagus apapun potensi yang dimiliki oleh NTT, sebagus apapun program pemerintah, tidak akan bisa optimal tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang baik.
“NTT boleh punya segalanya, tetapi tidak didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas, maka akan sia-sia saja,” sebut Karel dalam diskusi bersama sejumlah media di Maumere, Selasa (27/12/2022).
Baca Juga:
Diduga Tak Kantongi Ijin Karantina, Polda NTT dan Polres Rote Ndao Diminta Pastikan Proses Hukum Bagi Pengusaha "Jahil" Perdagangan Sirip Hiu dan Teripang
Karel Lando mengatakan, dengan kompetensi yang baik, maka segala potensi yang dimiliki NTT bisa dikelola dengan baik dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kompetensi yang baik membutuhkan standarisasi.
“Secara umum dalam konteks pelayanan publik, standarisasi adalah hal yang penting. Untuk mencapai pelayanan publik yang optimal, diperlukan standar pelayanan publik yang baik, termasuk dalam dunia industri,” jelas Karel Lando yang adalah orang Indonesia pertama yang mendapat Sertifikat ISO/TS 16949 dari Amerika Serikat ini.
Dia menambahkan, ada 3 standar utama untuk mencapai itu yakni, Standarisasi Personal (Manusia), Standarisasi Produk dan Standarisasi Manajemen.