"Kami turut berdukacita kepada keluarga yang ditinggalkan," katanya saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Kamis 14 April 2022.
Pihaknya akan berembuk bersama Pemerintah Daerah Manggarai Barat dan stakeholder lainnya terkait kejadian tersebut.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Kenyamanan, keamanan, dan keselamatan di destinasi adalah prioritas. Menindaklanjuti ini, kami akan segera berembuk bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat dan stakeholder untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi," kata Shana.
Shana menilai, sangat penting untuk memperketat pos tamu dan pendataan kunjungan, pembekalan pengetahuan dan kapasitas pemandu lokal, emergency briefing standar, penyediaan fasilitas K3 di destinasi, serta penerapan protokol keselamatan yang konsisten oleh pengelola daya tarik wisata.
"Kami juga mengimbau kepada setiap wisatawan yang berkunjung untuk wajib melapor ke pos yang sudah tersedia di destinasi Wisata Cunca Wulang, karena pendampingan oleh pemandu lokal yang lebih paham tentang daya tarik wisata terkait sangat diperlukan. Wisatawan juga harus mematuhi peraturan-peraturan yang sudah didesain sedemikian rupa untuk meminimalisir resiko kecelakaan," jelasnya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Sementara itu, lanjut Shana, secara institusi BPOLBF pada tahun 2020 lalu berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga telah melaksanakan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan di Destinasi Super Prioritas.
Protokol Keamanan dan Keselamatan, kata Shana, harus menjadi koridor pengelolaan destinasi, termasuk daya tarik wisata di dalamnya.
"Kesiapan instansi untuk penanganan kedaruratan tentunya juga harus diimbangi dengan kewaspadaan wisatawan sehingga ke depan kejadian kecelakaan dapat diminimalisir dan tertangani dengan baik dan cepat," katanya. [rda]