Pastor Moderator, RD. Dr. Rikardus Muga Buku,
Para pembina dan dewan pakar Vox Point Indonesia Sikka.
Baca Juga:
Mahfud MD ke Flores, Ini Rangkaian Kegiatan Menko Polhukam
Kehadiran mereka bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk pengakuan bahwa Vox Point Sikka telah menjadi mitra pemikiran dan ruang refleksi bagi masyarakat.
Sikka yang Lebih Baik, Mimpi yang Ingin Diperjuangkan
Vox Point Sikka lahir dari keinginan untuk menghadirkan ruang diskusi, edukasi, dan advokasi moral bagi gereja dan masyarakat. Dalam empat tahun, mereka telah membuktikan bahwa organisasi ini mampu menjadi jembatan antara nilai, aksi, dan kepemimpinan.
Baca Juga:
Ditinggal Suami, Seorang Wanita di Sikka Perkosa Bocah Lelaki
“Semoga Vox Point ke depan menjadi katalisator,” ujar Raf Martin.
Katalisator dalam arti: mempercepat perubahan baik tanpa harus berada di panggung utama.
Perayaan Dies Natalis ke-4 ini menjadi momen untuk kembali mengikat komitmen itu. Para pengurus duduk di saung bambu malam itu dengan senyum lelah namun penuh harapan. Mereka menyadari bahwa jalan masih panjang. Tapi mereka juga tahu bahwa gereja dan masyarakat Sikka membutuhkan orang-orang yang mau menyingsingkan lengan baju, bekerja, dan melayani.
Empat tahun hanyalah permulaan.
Dan dari sebuah saung bambu yang sederhana, Vox Point Sikka meneguhkan langkah barunya—melanjutkan karya, memperluas cinta, dan menjadi suara bagi kebaikan di Bumi Nian Sikka.