Hasil penelitian lanjut Fendy, dalam bentuk makalah diubah menjadi Artikel Ilmiah yang tulisannya dibukukan bekerja sama dengan penerbit Cipta Pustaka Utama, sebuah penerbit yang terdaftar resmi di IKAPI dan Perpusnas.
“Ini merupakan tahun kedua kerja sama dengan penerbit. Kedepannya kami akan mengembangkan tulisan anak-anak bukan lagi menjadi buku kumpulan, tetapi artikel mereka diterbitkan di Jurnal dengan menyertakan penulis tambahan adalah guru pembimbing mereka,” pungkas Fendy sembari menyampaikan dari data ilmiah yang terdata sebanyak 59 Karya yang sudah lolos cek plagiasi/kemiripan. 3 artikel sudah diselesaikan tahun lalu.
Baca Juga:
2 Tahun Tunggak, Pemda Sikka Cabut Persetujuan Sewa Lahan Tugu Tsunami
Setelah melewati prose KTI selanjutnya peserta didik mengikuti Ujian Sekolah. Ujian sekolah tahun ini ujar Fendy dikemas dalam bentuk yang bervariasi gabungan antara tes tulis dan praktik.
Lebih dari itu, Fendy menjelaskan bahwa tak kalah penting, selain proses akademik, proses non akademik pun dipastikan berjalan sebagaimana mestinya. “Anak-anak kita memilik bakat, minat, dan kemampuan di bidang non akademik yang luar biasa,” imbuhnya sembari menyebut kegiatan non akademik yang dikembangkan di sekolah tersebut.
Terhadap kontribusi peserta didik dalam mengembangkan minat dan bakat melalui kegiatan non akademik ini, maka pihak sekolah perlu memberikan apresiasi mendalam kepada peserta didik yang sudah berpartisipasi dalam berbagai event dan ekstrakurikuler. “Kalian pantas diberikan penghargaan yang nantinya akan menjadi bekal yang dibawa kelak menuju pendidika Anda lebih lanjut,” ucap Fendy.
Baca Juga:
Diduga Tak Kantongi Ijin Karantina, Polda NTT dan Polres Rote Ndao Diminta Pastikan Proses Hukum Bagi Pengusaha "Jahil" Perdagangan Sirip Hiu dan Teripang
“Kalian sudah melewati suatu proses yang sangat panjang dan sangat melelahkan serta membutuhkan banyak energi, tenaga, pikiran, bahkan air mata. Kita bersyukur karena kalian sudah bisa melewati semuanya itu,” tutup Petrus Affendy. [frs]