Ketiga, Menjadikan Wolobobo Ngada Festival sebagai sebuah bagian dari Kharisma Event Nusantara yang berkualitas, dengan tetap berpegang pada akar budaya dan kelestarian alam, serta memberi dampak ekonomi bagi masyarakatnya terutama pada produktifitas kopi, tenun, dan bambu.
Keempat, Menciptakan Creative Value dan Media Value dan yang Kelima adalah, Menghidupkan kreativitas kolektif masyarakat sebagai destinasi wisata yang berbasis pada Creative Heritage.
Baca Juga:
Raymundus Bena, Nakhoda "Bertangan Dingin" Dibalik Kesuksesan Gerindra Ngada Rebut 5 Kursi DPRD
Tentu kita berkeinginan untuk membuat setiap potensi daerah dikemas dalam sebuah festival yang didukung dengan pembiayaan oleh pemda namun karena keterbatasan fiscal maka tidak bisa kita lakukan sendiri namun sangat diharapkan bisa diselenggaran secara kolaboratif dengan memanfaatkan potensi yang ada:
Raymundus Bena menambahkan, tahun ini Pemda Ngada telah menyelenggarakan beberapa Festival secara kolaboratif antara pemerintah dan komunitas maupun gotong royong anggota komunitas sendiri seperti, Festival Sagi, Festival Pasar Organik, Festival Pangan Local, dan juga Festival Wolobobo Ngada 2023 yang telah masuk dalam daftar Event Nasional. "Ini terselenggara karena adanya kolaborasi pemerintah dan komunitas," tutup Wakil Bupati Ngada, Raymundus Bena. [frs]