WahanaNews-NTT | Pemerintah Kabupaten Ngada terus berkomitmen menyelenggarakan Festival Wolobobo sebagai sarana untuk memperkenalkan potensi yang ada di daerah tersebut.
Selain memperkenalkan Potensi Daerah, Event Pemerintah Daerah yang dikenal dengan Wolobobo Ngada Festival ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu moment untuk nama Ngada dalam peta Agro maupun Heritage Nasional-Internasional.
Baca Juga:
Raymundus Bena, Nakhoda "Bertangan Dingin" Dibalik Kesuksesan Gerindra Ngada Rebut 5 Kursi DPRD
Wakil Bupati Ngada, Raymundus Bena ketika dikonfirmasi WahanaNews-NTT.co, Jumat (30/06/2023) mengatakan, Wolobobo Ngada Festival (WNF) tahun 2023 ini mengusung tema: KOPI, BAMBU dan TENUN.
Bupati Ngada, Andreas Paru (Topi Putih) bersama Wakil Bupati Ngada, Raymundus Bena (Topi Hitam).
Baca Juga:
Sama-Sama Raih 5 Kursi Legislatif, Akankah Golkar-Gerindra Berkoalisi, Usung AP-RB Jilid 2..??
Tema ini dipilih untuk menampilkan kekayaan alam dan budaya Ngada yang telah lama menjadi identitas daerah dan menempatkan nama Ngada dalam peta agro maupun heritage nasional-internasional. Kopi, Bambu, dan Tenun, sebagai sintesa untuk mempertegas branding daerah Ngada.
Menurut Raymundus Bena, tiga elemen ini menjadi kekuatan dan merupakan kekayaan alam budaya yang mengharumkan nama Ngada di kanca nasional maupun internasional. Terlepas dari 3 tema, Wolobobo Ngada Festival 2023 juga merupakan kesempatan untuk mengangkat kerja-kerja kreatif para pegiat UMKM Ngada, juga wirausahawan di sektor Tani, Ternak, Nelayan, dan Pariwisata.
Lebih lanjut jelas Raymundus Bena, untuk membranading Daerah, kita tentu harus melihat juga dengan positioning daerah lain di Flores agar bisa menjadi pembeda dan memiliki karakter yang kuat. Ngada memposisikan diri sebagai destinasi dataran tinggi yang menjadi kekuatan dengan menjual kota yang paling dingin di Flores.