Untuk memposisikian sebagai kota terdingin maka kata Raymundus Bena, harus didukung dengan produk lainnya untuk memperkuat branding sebagai destinasi dataran tinggi seperti kopi, bambu gunung dan Kebun Raya Wolobobo sebagai bukit di awan yang membedakan kita dengan destinasi lainnya di flores yang menawarkan sesuatu yang berbeda dengan Labuan Bajo, tandas Wakil Bupati Ngada ini.
Baca Juga:
Raymundus Bena, Nakhoda "Bertangan Dingin" Dibalik Kesuksesan Gerindra Ngada Rebut 5 Kursi DPRD
"Kita menggunakan Festival Wolobobo Ngada sebagai Brand karena Wolobobo mewakili image dataran tinggi dan merupakan kebun raya satu-satunya di NTT yang menjadi pembeda dan mudah dikenal publik dan juga memanfaatkan moment popularitas Wololobo sebagai negeri di atas awan yang sangat viral beberapa waktu lalu. Ini adalah sebuah nama kegiatan/brand yang mewakili karakter dan kekuatan Potensi Kabupaten Ngada yang terangkum dalam Bambu, kopi dan tenun." ketus dia.
Wakil Bupati yang akrab disapa Ray Bena ini mengaku bahwa, sebelum pandemic sudah ada event - event yang dilakukan pemerintah, seperti Festival Budaya Ngada, Festival Riung, Festival Ineria, dan Festiva-Festifal lainnya. "Untuk tahun ini saja telah ada banyak festival yang dilakukan bersama masyarkat seperti, Festival Ekologi di Wolomeze, Festival Sagi di Soa, Festival Pangan Local di Lekoena dan juga Festival Literasi. Namun ini belum mampu memposisikan Ngada sebagai bembeda dan dibranding secara nasional oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)." ucapnya menambahkan.
Karena kekuatan pembeda inilah maka tutur Ray Bena, Festival Wolobobo Ngada ini berhasil 2 (dua) kali ditetapkan Kemenparekraf sebagai salah satu event yang layak dan berkualitas yang masuk ke dalam 110 Kharisma Event Nusatara melalui proses kurasi usulan even dari seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Sama-Sama Raih 5 Kursi Legislatif, Akankah Golkar-Gerindra Berkoalisi, Usung AP-RB Jilid 2..??
Lebih lanjut Raymundus Bena menjelaskan, adapun tujuan dari Wolobobo Ngada Festival ini adalah; Pertama, menjadikan Wolobobo Ngada Festival (WNF) sebagai ruang inspirasi dan kreativitas masyarakat Ngada.
Kedua, Mendorong Ngada menjadi sebuah daerah wisata yang inovatif, mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman, serta mendorong semangat kolaborasi antar elemen masyarakat, institusi, maupun komunitas dalam menghidupkan pariwisata Ngada maupun Flores–NTT, sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri.