Sementara di kalangan Komisaris dan Direksi, anggaran perjalanan dinas terbesar digunakan oleh Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Aleks Riwu Kaho, yakni sebesar Rp 913.545.391. Padahal pagu anggaran perjalanan dinas Dirut hanya sebesar Rp 668.700.000. Dengan demikian, terjadi ‘pembengkakan’ realisasi melampaui pagu dana perjalanan dinas Dirut sebesar 130%.
Hal serupa juga terjadi di jajaran Pejabat (Kadiv, red) dan karyawan Bank NTT, Divisi Rencorsec (Perencanaan & Coorporate Secretary) menggunakan dana perjalanan dinas paling besar, yakni mencapai Rp 2.717.690.012 atau sekitar Rp 2,7 M.
Baca Juga:
EW LMND Jambi nyatakan Sikap, Bukan Ber-afiliasi Dengan Partai!!!
Ada perbedaan yang sangat mencolok jika realisasi belanja perjalanan dinas Divisi Rencorsec tersebut dibandingkan dengan 14 divisi lainnya. Ada 10 divisi yang dana perjalan dinasnya sangat kecil, yakni berkisar antara Rp 100 juta hingga Rp 800 juta.
Sedangkan 4 divisi lainnya, yakni Divisi Riset dan Pengembangan, Umum, Kredit Mikro dan Divisi Dana menghabiskan anggaran perjalanan dinas berkisar antara Rp 1 M hingga 1.4 M. [frs]