Dikatakannya, meski memiliki keterbatasan, namun para peserta didik ini memiliki keterampilan seperti, daur ulang sampah plastik, membuat pupuk kompos dari daun-daun dan juga kotoran hewan melalui proses fermentasi yang cukup lama, membuat kue gabus dan kembang goyang, kerajinan berupa kriya kayu dari bahan lokal seperti bambu, pelepah pisang, tongkol jagung dan juga tempurung kelapa.
Baca Juga:
Hadiri Acara Panen Hasil Belajar di SMA Santa Maria Kabanjahe: Bupati Karo Ciptakan Sejarah Baru dan Dorong Kewirausahaan
Suster yang biasa disapa Kori ini mengaku bahwa kegiatan Expo Hasil Panen Karya P5 yang dilakukan seperti ini baru terjadi pertama kalinya di tahun ajaran 2023/2024.
Ia mengungkapkan, pameran P5 ini menampilkan berbagai macam produk dengan mengangkat tema kewirausahaan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Suster Kori berharap agar kegiatan seperti ini semakin lebih baik kedepannya sembari meminta peran serta aktif masyarakat dalam mendukung pengembangan potensi-potensi yang dimiliki anak-anak dengan kebutuhan khusus ini.
Baca Juga:
Dinas PKO Sikka Gelar Lokakarya 7 Bagi Guru Penggerak Angkatan 9
“Anak-anak SLB ini punya keistimewaan, namun terkadang tidak didukung baik oleh keluarga, masyarakat dan juga lingkungan. Suport dan dukungan sangat dibutuhkan agar anak-anak ini bisa tampil dengan lebih percaya diri lagi,” ujar suster Kori sembari berharap agar produk-produk yang dihasilkan itu bisa dinikmati masyarakat.
Teruslah berkarya dengan meningkatkan keterampilan dan kompetensi diri, agar kelak kalian semua mampu mandiri,” pesan suster Kori kepada anak-anak didiknya. [frs]