NTT.WahanaNews.co-Sikka| Siswa SLB Bhakti Luhur Maumere menunjukkan kretifitasnya melalui panen belajar karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan menggelar pameran hasil karya siswa di sekolah tersebut.
Pameran P5 bertemakan “Kewirausahaan” ini berlangsung di aula Lepo Tagang, Susteran Alma Wairklau, Kamis (20/6/2024).
Baca Juga:
Hadiri Acara Panen Hasil Belajar di SMA Santa Maria Kabanjahe: Bupati Karo Ciptakan Sejarah Baru dan Dorong Kewirausahaan
Dalam laporannya, ketua panitia pelaksana, Gregorius Dor Mongko menyampaikan bahwa SLB Bhakti Luhur Maumere merupakan lembaga pendidikan khusus yang melayani atau mendidik anak-anak yang memiliki keterbatasan, baik secara fisik maupun mental.
SLB Bhakti Luhur Maumere lanjut Gregorius adalah sekolah pertama sedaratan Flores yang menjadi Sekolah Penggerak dengan menerapkan Kurikulum Merdeka.
Baca Juga:
Dinas PKO Sikka Gelar Lokakarya 7 Bagi Guru Penggerak Angkatan 9
Untuk itu sebagai Sekolah Penggerak, kata lelaki yang biasa disapa Igo Mongko ini, SLB Bhakti Luhur Maumere dituntut untuk menjadikan peserta didik memiliki Jiwa Kreatif dan Inovatif dalam menggali dan mengembangkan potensi diri masing-masing.
Igo yang juga adalah Guru SMPLB ini mengungkapkan, kegiatan Expo Panen Hasil Karya ini mau membuktikan kepada publik bahwa peserta didik yang memiliki keterbatasan dan mendapatkan pendidikan di SLB Bhakti Luhur Maumere juga memiliki kemampuan sama halnya dan bahkan mungkin saja bisa lebih dengan peserta didik lainnya di sekolah reguler, ketus dia.
Sementara itu, Kepala SLB Bhakti Luhur Maumere, Sr. Gardiana Karya menjelaskan, tujuannya adalah melihat prestasi dan dedikasi siswa dengan menampilkan karya peserta didik dan memotivasi mereka untuk berkreasi serta mengembangkan diri.
Dikatakannya, meski memiliki keterbatasan, namun para peserta didik ini memiliki keterampilan seperti, daur ulang sampah plastik, membuat pupuk kompos dari daun-daun dan juga kotoran hewan melalui proses fermentasi yang cukup lama, membuat kue gabus dan kembang goyang, kerajinan berupa kriya kayu dari bahan lokal seperti bambu, pelepah pisang, tongkol jagung dan juga tempurung kelapa.
Suster yang biasa disapa Kori ini mengaku bahwa kegiatan Expo Hasil Panen Karya P5 yang dilakukan seperti ini baru terjadi pertama kalinya di tahun ajaran 2023/2024.
Ia mengungkapkan, pameran P5 ini menampilkan berbagai macam produk dengan mengangkat tema kewirausahaan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Suster Kori berharap agar kegiatan seperti ini semakin lebih baik kedepannya sembari meminta peran serta aktif masyarakat dalam mendukung pengembangan potensi-potensi yang dimiliki anak-anak dengan kebutuhan khusus ini.
“Anak-anak SLB ini punya keistimewaan, namun terkadang tidak didukung baik oleh keluarga, masyarakat dan juga lingkungan. Suport dan dukungan sangat dibutuhkan agar anak-anak ini bisa tampil dengan lebih percaya diri lagi,” ujar suster Kori sembari berharap agar produk-produk yang dihasilkan itu bisa dinikmati masyarakat.
Teruslah berkarya dengan meningkatkan keterampilan dan kompetensi diri, agar kelak kalian semua mampu mandiri,” pesan suster Kori kepada anak-anak didiknya. [frs]