Pit Marshal: Mereka biasanya berada dalam grup dan berada di pit lane dan berjaga jika terjadi insiden di pit. Di F1, senggolan di antara mobil yang akan masuk dan keluar pitbox memang rentan terjadi. Beberapa Pit Marshal juga dilengkapi speed gun untuk memastikan pembalap tidak melebihi limit kecepatan di pit lane.
Startline Marshal: Para Marshal ini berperan krusial saat start dengan memastikan seluruh mobil sudah berada di grid yang tepat. Mereka akan mengibarkan bendera kuning jika ada pembalap mengalami stall (gangguan teknis) sehingga kesulitan menjelang start.
Baca Juga:
WSBK Mandalika Rugi Rp100 M? Anak Buah Erick Buka-Bukaan
Paddock Marshal: Para Marshal ini murni bertugas di sekitar paddock dengan berbagai tugas. Misalnya memastikan jumlah pembalap yang turun sebelum mereka menuju grid.
Administrative Marshal: Mereka biasanya mengerjakan tugas-tugas administratif seperti menjadi penghubung antara para Chief Marshal dengan Clerk of the Course yang bertanggung jawab atas jalannya balapan.
Melihat pentingnya tugas para Marshal, jelas tidak akan ada balapan bila tak ada mereka. Bukan rahasia lagi jika sukses atau tidaknya sebuah balapan akan tergantung dari kinerja para Marshal. Mereka ujung tombak kesuksesan sebuah ajang balap karena tugas utamanya adalah memastikan seluruh peserta balap bisa berlomba dengan aman.
Baca Juga:
Ini Alasan Jumlah Marshal MotoGP di Mandalika Sama dengan WorldSBK
Sekilas, jika melihat penampilannya di sisi lintasan, banyak yang tidak mengira tugas Marshal ternyata sangatlah rumit. Hebatnya, mereka harus melakukan tugas secara profesional dan terlatih, meskipun tanpa bayaran. [dny]