Menurut Ray Bena, meski memiliki skill secara akademisi, namun jika tidak didukung dengan kecakapan dan keterampilan lainnya maka dianggap sia-sia karena semuanya itu saling berhubungan satu sama lain.
Sebagai pemimpin yang dipercayakan untuk mengemban sebuah tugas dan tanggung jawab mestinya tukas Dia, memiliki kecakapan emosional, kecakapan spiritual maka itu sama saja sia-sia.
Baca Juga:
Mantan Komisioner KPU dan Mantan Anggota DPRD Dilantik Jadi Pengawas dan Kabag Perumda Air Minum Kabupaten Ngada
Ia pun berpesan untuk mengkombinasikan semuanya itu sehingga menjadi lengkap dan sempurna.
Kedua lanjut Ray Bena, ketika tampil harus mampu menunjukkan perubahan pola pikir (mindset) bagi staf dan pelanggan, masyarakat dan aparat desa serta BPD (Badan Permusyawaratan Desa) dan jajarannya.
Untuk bisa menjalankannya, maka mindset itu harus terlebih dahulu ditunjukkan oleh kita sebagai pemimpin agar bisa ditularkan kepada mereka yang kita pimpin, pungkasnya.
Baca Juga:
Gandeng Biofarma dan Biomedika, PKK Ngada Gelar Seminar Lawan Kanker Serviks
Ketiga, berkaitan dengan karakter. Menurut Ray Bena, kalau karakternya kuat maka kepemimpinanya akan menjadi kuat.
“Lengkapilah secara berjenjang, bangunlah karakter perusahaan itu secara baik, juga dimulai dari diri sendiri, untuk bisa menjadi contoh dan dipatuhi oleh orang lain,” pinta Dia.
Keempat yang juga tidak kalah penting adalah Attitude (sikap/perilaku). Tunjukan bahwa kita sebagai seorang pemimpin, tunjukkan bahwa kita sebagai model, tunjukkan bahwa kita adalah panutan.