WahanaNews-NTT | Kementerian Kesehatan melaporkan14 provinsi di Indonesia konsisten mengalami penurunan kasus konfirmasi harian Covid-19. Penurunan ini membuat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 berkurang.
Pada Selasa (1/3), jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit secara nasional turun menjadi 34 persen dari data Senin (28/2), mencapai 35 persen.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
14 Provinsi yang konsisten mengalami penurunan kasus ialah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, Maluku, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Papua Barat.
Sementara itu, 7 provinsi melaporkan kasus harian Covid-19 melandai. Di antaranya, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Gorontalo, Bengkulu, dan Lampung.
"Per 1 Maret 2022, konfirmasi kasus harian berada di posisi 24.728 kasus per hari. Sangat jauh jika dibandingkan posisi tertinggi yang sempat mencatat angka 64.718 kasus per hari. Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit juga masih sangat terkendali dengan kecenderungan menurun," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi melalui keterangan tertulis, Rabu (2/3).
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
Kementerian Kesehatan juga mencatat positivity rate Covid-19 di sejumlah daerah menurun pada minggu terakhir Februari 2022. Seperti di DKI Jakarta, Bali, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku, Papua, NTB, Papua Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Tengah.
"Meskipun dalam pantauan kami masih ada beberapa provinsi di Jawa dan luar Jawa yang meningkat, tapi secara agregat kita bisa melihat penanganan pandemi secara nasional membaik karena provinsi dengan kota-kota besar padat penduduk sudah melewati puncaknya dalam waktu yang cukup konsisten," ujarnya.
Nadia menyebut, perbaikan indikator penanganan pandemi juga tampak dari angka kesembuhan pasien di rumah sakit yang terus meningkat secara nasional. Hingga Senin (28/2), angka kesembuhan pasien ada di posisi 43.992. Angka ini lebih baik dari hari sebelumnya Minggu (27/2) yang ada di posisi 39.384.
"Beberapa hari yang lalu, kita juga mencatat rekor angka kesembuhan harian tertinggi sejak awal pandemi ini diumumkan sebesar 61.361 (25/2), melewati rekor sebelumnya pada 6 Agustus 2021 yang sempat menyentuh angka 48.832," jelasnya.
Namun demikian, risiko kematian tertinggi masih terjadi pada pasien yang belum menerima vaksinasi lengkap, lansia, dan memiliki komorbid. Catatan Kementerian Kesehatan, dari 5.013 pasien yang meninggal akibat Covid-19 sejak 21 Januari hingga 26 Februari 2022, 21 persen memiliki komorbid lebih dari satu. Komorbid terbanyak ialah diabetes melitus.
"Hingga Sabtu (26/2), dari 5.013 pasien yang meninggal akibat Covid-19, 69 persen belum divaksinasi lengkap, 57 persen di antara pasien meninggal tersebut adalah lansia dan 45 persen memiliki komorbid," terang Nadia.
Guna menekan angka kematian, Kementerian Kesehatan terus meningkatkan dan memperluas layanan kesehatan serta mempercepat laju vaksinasi.
Nadia mengatakan vaksinasi lengkap hingga booster merupakan upaya memberikan pertahanan lebih tinggi, terutama bagi lansia, pasien dengan komorbid, dan anak-anak terhadap risiko bergejala berat hingga kematian akibat Covid-19.
Untuk vaksinasi booster, kini sudah dapat diberikan kepada seluruh masyarakat berusia di atas 18 tahun dan telah menerima vaksinasi dosis primer minimal tiga bulan sebelumnya. Pemerintah juga telah resmi menambahkan regimen vaksin booster, yakni vaksin sinopharm.
Dengan demikian ada 6 jenis regimen vaksin booster yang digunakan di Indonesia; Sinovac, Astrazeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J), dan Sinopharm. [dny]