“Oleh karena itu di Ngada saya katakan, kita punya potensi. Laut kita luas, kita punya pertanian, perkebunan kita oke, masyarakat kita rajin. Kenapa kita tidak pake pinjam. Akhirnya pinjamlah Rp 100 miliar,” ketus Andreas Paru.
Baca Juga:
PM Kabur, Presiden Bangladesh Bebaskan Pemimpin Oposisi Khaleda Zia
Fokus Pada Program TANTE NELA PARIS
Lebih lanjut Andreas Paru yang juga Ketua DPD Golkar Kabupaten Ngada mengatakan bahwa, pinjaman daerah tersebut difokuskan pada program TANTE NELA PARIS yang merupakan tagline kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Raymundus Bena.
Di bidang pertanian, pihaknya mengadakan 50 unit traktor yang langsung beroperasi di kebun-kebun dalam rangka mekanisasi pertanian di lahan-lahan yang masih belum diolah atau dianggap kering.
Baca Juga:
Pemimpin Kota Sibolga Membimbing Pegawai Menuju Sukses
Dirinya mengakui bahwa secara keseluruhan Kabupaten Ngada memiliki lahan pertanian seluas kurang lebih 75 ribu hektar lahan kering. Namun yang sudah diolah masih sekitar 25 ribu, masih ada sekitar 50 ribu lagi yang belum diolah dengan baik, karena tidak memiliki tenaga produktif.
Selain itu, pemberdayaan nelayan. Kabupaten Ngada dengan laut yang begitu luas namun nelayannya belum diberdayakan. Para nelayan kata Andreas Paru, menangkap dengan cara-cara yang masih manual, belum memiliki kapal-kapal tangkap yang layak.
Sehingga untuk tahap pertama pihaknya telah mengadakan 19 unit kapal berkapasitas 4 GT dan akan dilanjutkan dengan ukuran dibawahnya yang dilengkapi dengan rumpon dan alat pancing. Bantuan ini difokuskan kepada masyarakat nelayan yang berada di wilayah empat Kecamatan, imbuhnya. [frs]