Sikka, WahanaNews-NTT.co | Universitas Muhammadiyah Maumere (UNIMOF) adalah kampus multikultural yang terbuka untuk semua kalangan.
Demikian hal ini disampaikan Rektor UNIMOF, Erwin Prasetyo, S.T.,M.Pd dalam sambutannya saat Launching Perubahan Bentuk IKIP Muhammadiyah menjadi Universitas di aula UNIMOF, Selasa (10/10/2023).
Baca Juga:
Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi dari Mangaliat Simarmata
Erwin bahkan mengakui bahwa 80 persen mahasiswa yang kuliah di kampus tersebut beragama non muslim. Demikian pun dosen dan juga tenaga kependidikan, mayoritas beragama Katolik.
“ Universitas Maumere adalah kampus yang kondusif dan terbuka untuk semua. Disini mahasiswa kami ada hampir 80 persen Bergama Katolik. Dosen dan pegawai pun begitu, ada yang beragama Katolik,” ujar Erwin.
Baca Juga:
MK Putuskan Sistem Pileg 2024 Terbuka: Caleg Harus Cari Suara Sebanyak Mungkin
Bagi Erwin, UNIMOF tidak memiliki sekat dan saling membeda-bedakan baik Suku, Agama maupun juga Ras dan Antar Golongan. “ Semuanya berguru disini, maka disini menjadi kampus multikultur dan menjunjung tinggi toleransi beragama,” ucap Erwin menambahkan.
Menurut Erwin, hal inilah yang menjadi citra positif kampusnya dalam menjalankan visi menjadikan SDM yang unggul dengan budaya Religius, sehingga menjadikan calon-calon Sarjana yang bukan saja memiliki kompetensi unggul dibidangya, tetapi juga selalu bersyukur kepada Sang Pencipta.
Meski demikian, Erwin mengakui bahwa kampus UNIMOF tidak mungkin bisa berjalan sendiri tanpa adanya campur tangan dari pihak lain. Untuk itu ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanan kampus UNIMOF ini sejak masih IKIP hingga menjadi Universitas Muhammadiyah (UNIMOF) saat ini.