“Dari sisa anggaran ini tinggal Bupati punya kebijakan apa. Dia rasa sayang terhadap apa. Mana yang lebih penting dan utama. Saya katakan air segala-galanya. Omong kosong mau bilang bangun segala macam tapi masyarakat kekurangan air, itu tipu,” pungkas Robi Idong.
Bupati Sikka menyampaikan bahwa inilah yang menjadi dasar sehingga pihaknya wajib untuk menganggarkan air minum ini sebagai prioritas, bahkan dirinya menegaskan jika ternyata kebutuhan air minum ini dirasakan masih kurang, Pemerintah Kabupaten Sikka akan terus menganggarkannya meski harus membatalkan program yang lain, kita utamakan air ini, tutur dia.
Baca Juga:
Jawab Penantian Panjang, Robi Idong Bangun Jalan Pemana-Gunung Sari, Warga Sebut Sosok Pemimpin Hebat
Sebab menurut Bupati Robi, bukan hanya masyarakat Wolomapa saja yang membutuhkan air, namun masih ada lagi masyarakat di Kabupaten Sikka ini yang sangat membutuhkan air.
“Saya akan pertahankan terus bahwa Kabupaten Sikka ini sudah menjadi juara satu dalam urusan air. anggaran yang ada kita habiskan untuk masalah air, nanti kalau Bupati berikutnya silahkan mengurus urusan yang lain, yang penting saya punya masalah air sudah selesai,” ketus Robi Idong.
Informasi yang diterima, Pembangunan Sumur Bor di Kampung Wolomapa, Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete ini dibiayai dari APBD Perubahan pada Dana Pinjaman Daerah TA. 2021-2022 senilai Rp. 991.592.728.
Baca Juga:
Tanggapi Reaksi Emosional Bupati Sikka, Fraksi Golkar Sebut Sebagai Sensasi Politik Yang Sangat Memalukan di Akhir Masa Jabatan
Pantauan WahanaNews.co, usai memberikan sambutan, Bupati Sikka secara langsung memantau proses awal pengerjaan sumur bos tersebut.
Hadir dalam kegiatan seremonial ini, Ketua Tim Penggerak PKK Sikka, Ny. Maria Cahyani Idong, Kepala Dinas PUPR Sikka Fred Djen, Kapolsek Waigete Wayan Artawan, Babinsa Talibura, Kepala Desa Waibleler, Tokoh adat, Tokoh agama, Tokoh pendidikan, pihak kontraktor dan warga setempat. [frs]