WahanaNews-NTT | Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo menyebutkan bahwa dalam masa kepemimpinannya air akan menjadi prioritas dan selalu jadi urusan utama.
Hal ini disampaikan Bupati saat menghadiri kegiatan seremonial pembangunan sumur bor di kampung Wolomapa, Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete, Sabtu (03/09/2022).
Baca Juga:
Jawab Penantian Panjang, Robi Idong Bangun Jalan Pemana-Gunung Sari, Warga Sebut Sosok Pemimpin Hebat
Bupati Sikka mengatakan bahwa saat ini kebutuhan air di Kabupaten Sikka sangat penting, sehingga banyak kegiatan di dinas lain yang kurang penting diliburkan.
“Cara berpikir saya beda, karena ini penting dan jadi prioritas, sehingga banyak kegiatan-kegiatan di dinas lain yang tidak penting saya liburkan. Artinya, tidak dapat anggaran. Anggarannya saya fokus untuk urusan air,” ujar Bupati Sikka yang biasa disapa Robi Idong ini.
Dia meyakini bahwa urusan air minum ini akan tuntas dalam waktu 1 sampai 2 tahun jika dilakukan secara serius.
Baca Juga:
Tanggapi Reaksi Emosional Bupati Sikka, Fraksi Golkar Sebut Sebagai Sensasi Politik Yang Sangat Memalukan di Akhir Masa Jabatan
Robi Idong menjelaskan, bahwa dalam satu tahun dana yang dikirim dari pusat ke daerah ini satu triliun lebih, sisanya dari PAD. Dana ini dipakai untuk membiayai operasional pegawai hampir mencapai 600 miliar atau setara 60 %. Sisanya 40 % masih juga harus melaksanakan kegiatan yang harus mendukung program nasional, Provinsi dan juga daerah, tandasnya.
Sehingga lanjut Bupati Sikka menuturkan bahwa sisa bersih dari dana ini untuk membangun infrastruktur itu sekitar 200 miliar.
“Dari sisa anggaran ini tinggal Bupati punya kebijakan apa. Dia rasa sayang terhadap apa. Mana yang lebih penting dan utama. Saya katakan air segala-galanya. Omong kosong mau bilang bangun segala macam tapi masyarakat kekurangan air, itu tipu,” pungkas Robi Idong.
Bupati Sikka menyampaikan bahwa inilah yang menjadi dasar sehingga pihaknya wajib untuk menganggarkan air minum ini sebagai prioritas, bahkan dirinya menegaskan jika ternyata kebutuhan air minum ini dirasakan masih kurang, Pemerintah Kabupaten Sikka akan terus menganggarkannya meski harus membatalkan program yang lain, kita utamakan air ini, tutur dia.
Sebab menurut Bupati Robi, bukan hanya masyarakat Wolomapa saja yang membutuhkan air, namun masih ada lagi masyarakat di Kabupaten Sikka ini yang sangat membutuhkan air.
“Saya akan pertahankan terus bahwa Kabupaten Sikka ini sudah menjadi juara satu dalam urusan air. anggaran yang ada kita habiskan untuk masalah air, nanti kalau Bupati berikutnya silahkan mengurus urusan yang lain, yang penting saya punya masalah air sudah selesai,” ketus Robi Idong.
Informasi yang diterima, Pembangunan Sumur Bor di Kampung Wolomapa, Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete ini dibiayai dari APBD Perubahan pada Dana Pinjaman Daerah TA. 2021-2022 senilai Rp. 991.592.728.
Pantauan WahanaNews.co, usai memberikan sambutan, Bupati Sikka secara langsung memantau proses awal pengerjaan sumur bos tersebut.
Hadir dalam kegiatan seremonial ini, Ketua Tim Penggerak PKK Sikka, Ny. Maria Cahyani Idong, Kepala Dinas PUPR Sikka Fred Djen, Kapolsek Waigete Wayan Artawan, Babinsa Talibura, Kepala Desa Waibleler, Tokoh adat, Tokoh agama, Tokoh pendidikan, pihak kontraktor dan warga setempat. [frs]