Elang-D +62 813-6685-3108:
Ini mau nya apa, anak Tribun.
Udin Mindonews:
Maunya kita patahkan rahangnya tu bang.
Ka'e Sherif Sergap:
Ade atur dulu, urusan belakangan.
Elang-D +62 813-6685-3108:
Coba cara baik2 dulu, kalo gak, baru d jadikan sampah.
Kapolres:
Sampah mau ‘dibuang’ atau ‘dimusnahkan’
OM BERTO POL:
Ijin komandan..
Kalau sudah sampah mendingan dibuang lalu dimusnahkan sja Komandan.
Elang-D +62 813-6685-3108:
Dibuang aja bg.
Kapolres:
Proses.
Setelah merasa agak nyaman, pada Rabu, 12 April 2023, Patris pergi ke rumah ketua suku Nataai Patrisius Seo untuk meminta klarifikasi terkait isi pemberitaan yang ia persoalkan. Namun ia tak berhasil menemui ketua suku. Kemudian Patrick menemui adik dari ketua suku yaitu Arnoldus Ju Wea dan menjelaskan aturan yang benar untuk menyikapi berita yang dianggap keliru. Patrick pun meminta bantuan Arnoldus untuk menyampaikan kepada Patrisius agar menggunakan hak jawab terhadap berita yang dianggap tidak berkenan.
Baca Juga:
Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Tinggal Sebulan Lagi, Kirimkan Karya Jurnalistik Terbaikmu!
Dari pertemuan itu, Patrick berhasil mendapatkan nomor telepon Patrisius dan berusaha menghubunginya. Namun tak satu pun telepon dan pesan singkat dari Patrick yang direspon Patrisius. Ketua suku Nataai itu pun belum menempuh hak jawab kepada Redaksi Poskupang.com atau TribunFlores.com hingga saat ini.
Pada Sabtu, 15 April 2023, Channel Youtube Humas Polres Nagekeo menayangkan video berdurasi 20 menit 23 detik. Tampak Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata didampingi tersangka kasus pengadangan mobil, pengacara Lukas Mbulang, Camat Aesesa Yakobus Laga, dan beberapa keluarga tersangka.
Dalam video tersebut, Yudha menjelaskan beberapa hal, diantaranya tentang grup Destro, percakapan di dalam WAG KH Destro, dan kebenciannya terhadap Patrick.
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Anugerahkan Penghargaan Istimewa bagi Jurnalis dan Media Massa
Kapolres beberapa kali mengakui bahwa KH Destro merupakan grup WhatsApp miliknya. Grup tersebut berutujuan untuk membina wartawan sekaligus sebagai mitra untuk menyiarkan berita yang tidak ditutupi. “Destro adalah tim saya. Ini untuk pembinaan dan juga sebagai mitra Polri dalam bentuk penyiaran berita yang tidak pernah kita tutupin.”
Kapolres membenarkan chat dalam WAG KH Destro yang tersebar itu merupakan perintah yang ia sampaikan kepada wartawannya. “Jadi yang jelas, ini chat kita. chat grup kita dan ini berisi tentang mitra Humas Polres. Chat ini betul saya yang buat. Ini adalah petunjuk bagi wartawan saya. Sebelum kau memberitakan, klarifikasi. Chat WA kalau nggak ketemu. Kalau memang dia tidak bisa menjawab, tidak bisa klarifikasi, kasi catatan kaki.”
Kapolres menjelaskan alasan mengapa Patrick harus dibikin stress.”Karena apa, selama ini kita dibuat pening. Kami Polres nih. Silahkan chat WA dia, klarifikasi, wawancara. Kira-kira stress gak diwawancara? Apalagi kalau ada masalah.