Namun usai ayahnya meninggal, di tahun 2021 bulan September ia kembali teringat akan uang pensiunannya tersebut. Titin Bogar kemudian langsung bergegas menuju kembali ke Kesbangpol.
Disana, Titin langsung menemui Kepala Kesbangpol dan meminta kembali satu lembar surat berwarna kuning yang pernah ia titipkan. Namun, saat itu kepala Kesbangpol masih ada agenda lain, sehingga ia diminta untuk menemuinya kembali keesokan harinya.
Baca Juga:
Membangun Kesadaran Pelayanan: Pesan Pj Bupati Tapteng untuk ASN
Dengan lembaran surat berwarna kuning yang diterimanya dari PT. Taspen, lagi-lagi Titin Bogar beranjak ke Kantor Pos dan Giro Maumere dan langsung menemui kasir. Disana ia meminta agar pihak Pos dan Giro segera mencairkan uang pensiun miliknya tersebut.
“Nong, sekarang cairkan mama punya uang. Ini semua saya sudah selidiki tapi ini sudah beberapa tahun. Tolong sekarang juga. Saat itu pihak Pos dan Giro sempat kaget,” pungkas Titin Bogar.
Selang beberapa hari kemudian, lagi-lagi Titin Bogar mendatangi kantor Pos dan Giro Cabang Maumere untuk berkonsultasi. Namun anehnya, dari semua yang ditemui tidak ada satupun yang mengetahui hal itu, termasuk Kepala Pos dan Giro.
Baca Juga:
Menarik Perhatian Konsumen ke Tempat Usaha Anda: Strategi yang Efektif
Bahkan lanjut Titin heran, pihak Pos dan Giro yang ditemuinya malah mengatakan “aneh kok mama tidak terima. Karena pensiun itu adalah satu-satunya jaminan untuk hari tua mama, kenapa mama tidak angkat,” tutur Titin Bogar meniru pernyataan pihak Pos dan Giro saat itu.
Usai itu, Titin Bogar tetap berupaya agar uang pensiun miliknya harus ia terima, hingga berkali-kali ia terus mendatangi Kantor Pos dan Giro Cabang Maumere. Titin Bogar bahkan sempat bersitegang dengan Kepala Kantor Pos dan Giro saat itu.
Karena terus didatangi dan ditemui, Kepala Kantor Pos dan Giro Cabang Maumere pun sempat mengeluarkan pernyataan meminta agar Titin Bogar tidak menemuinya lagi dengan mengatakan akan menyurati PT. Taspen Ende.