Direktur Utama BPJS Kesehatan RI, Ali Ghufron Mukti ketika memberikan sambutan dalam acara Penyerahan Penghargaan UHC Award (Foto: Humas BPJS Kesehatan)
Baca Juga:
Negara-Negara yang Berikan Makan Siang Gratis Mirip dengan Program Prabowo
Dengan bertumbuhnya cakupan kepesertaan JKN-KIS, angka pemanfaatan pelayanan kesehatan pun turut meningkat. Dari 92,3 juta pemanfaatan pada tahun 2014, menjadi 502,8 juta pemanfaat pada tahun 2022.
Masih kata Ghufron, kehadiran JKN-KIS tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh masyaraka dalam hal membuka akses pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia, namun juga melindungi masyarakat dari kemiskinan.
Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh LPEM FEB UI di tahun 2019 lanjut Ghufron menyebutkan, didapatkan hasil bahwa Program JKN-KIS telah menyelamatkan 8,1 juta orang dari kemiskinan serta 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih dalam dan ekstrim.
Baca Juga:
Pemkab Fakfak Mendapat Penghargaan UHC Tahun 2023
“Untuk itu kami mendorong Pemda lain untuk dapat segera mengejar cakupan kepesertaan di daerahnya dan diintegrasikan dengan Program JKN-KIS,” ujar Ghufron.
Sebab menurut dia, salah satu keuntungan Program JKN-KIS adalah memiliki akses portabilitas dan dapat dimanfaatkan meskipun dalam keadaan sehat. Masyarakat bisa berobat di seluruh wilayah Indonesia ketika membutuhkan.
“Perwakilan kantor kami di wilayah Kabupaten/Kota diharapkan mempermudah sinergi dengan Pemda, kami siap berkolaborasi dan besama mewujudkan UHC di Indonesia,” pungkas Ghufron. [frs]