“Pertanyaannya, sanggupkah kaum awam Katolik menjalankan tugas sebagai Garam sebagaimana diamanatkan nasihat Injil “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan. Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak-injak orang,” ungkap Uskup Edwal mengutip kata-kata Biblis.
Lebih lanjut kata Edwaldus, amanat ini begitu penting ketika Yesus menantang makna kerasulan para Murid-Nya untuk tetap menjadi garam yang baik dan berguna, sebagai pengikut Kristus ditengah kehidupan yang keras dan kejam yang bisa menantang kemapanan dan kenyamanan para murid.
Baca Juga:
OMK Paroki St.Eduardus Nangapanda Gelar Kegiatan Rekoleksi
Bagi kaum muda, nasihat Injil ini masih tetap relevan. Apakah kita sanggup menjadi garam garam dan terang dunia.? Ketus Uskup sembari mengatakan, latihan kepemimpinan ini menjadi sarana bagi orang-orang muda katolik dan ini menjadi LKTD yang pertama di Keuskupan Maumere.
Secara keseluruhan lanjut Uskup, konteks ketidakadilan struktur seringkali melahirkan kemiskinan, dan jejaring ini membawa masyarakat kita kepada situasi hidup yang sulit. Untuk itu dibutuhkan formasi berlanjut, jangan hanya berhenti disini, tandas Uskup Edwaldus.
Baca Juga:
Musyawarah Komisariat Daerah Pemuda Katolik Se Papua Barat digelar di Kota Fakfak
Berkaitan dengan ini kata Uskup, sebenarnya gereja memiliki perhatian khusus. Sebagaimana dalam Konsili Vatikan II dalam Dokumen Gaudium Et Spes nomor 2 dengan tegas mengatakan bahwa, panggilan kita dalam suka duka dunia, dan persis pada tempat ini kita terpanggil menjadi terang dalam kegelapan sebagaimana dinasihatkan dalam amanat injil, “Kamu Adalah Terang Dunia”.
Demikian hendaknya terangmu bercahaya didepan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di Surga. Inilah yang menjadi motivasi bagi kita selain menjadi pengikut Kristus, kita juga bisa menjadi orang-orang yang terlibat dalam kerasulan tata dunia ini, jelas Uskup.
Lebih lanjut kata Uskup Edwaldus menuturkan, panggilan sebagai orang muda katolik hendaknya sampai pada terang yang bercahaya didepan orang banyak. Dan dari pengalaman dicerahkan itu masyarakat kita dapat memuliakan Bapa di Surga.