WahanaNews-NTT | Uskup Keuskupan Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu meminta kepada Orang Muda Katolik (OMK) yang ada di Paroki Santo Yosef Maumere untuk menjadi garam dan terang bagi sesama.
Hal ini disampaikan Yang Mulia Uskup Maumere ketika membuka kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) bagi OMK Paroki Santo Yosef di aula Puspas Maumere, Kamis (13/04/2023) pagi.
Baca Juga:
OMK Paroki St.Eduardus Nangapanda Gelar Kegiatan Rekoleksi
Uskup Edwal mengatakan, panggilan merasul ditengah peradaban dunia bukan hanya menjadi tugas kaum berjubah, namun menjadi tugas atau panggilan kaum awam Katolik. Bahkan Gereja universal mendorong dengan penuh cinta agar kaum awam Katolik, khususnya orang-orang muda ini, dapat menjalankan perannya sebagai garam dan terang bagi peradaban dunia dewasa ini, ujarnya.
Lebih lanjut kata Uskup Edwaldus, secara umum orang-orang muda harus berperan dalam peradaban dunia tersebut, namun secara khusus harus mampu juga berperan dalam bidang sosial politik. “Mau tidak mau kita harus ambil bagian dalam peran ini. karena itu butuh persiapan-persiapan yang kita mulai dengan langkah-langkah awal seperti ini,” tutur Uskup.
Para Peserta LKTD OMK Paroki St. Yosef Maumere (Foto: Frans Dhena)
Baca Juga:
Musyawarah Komisariat Daerah Pemuda Katolik Se Papua Barat digelar di Kota Fakfak
Saat ini dunia ditandai dan dilingkari dengan kemiskinan, ketidakadilan dan juga kekerasan khususnya kekerasan dalam rumah tangga. Karena itu, kita harus benar-benar mengambil peran dalam peradaban dunia ini.
Menurut Uskup Maumere, lingkaran ini benar-benar nyata dan hidup dalam keseharian hidup kita dan bahkan menjadi perilaku orang-orang beriman Katolik, ketika kekerasan sering kali menjadi jalan keluar yang tidak tepat untuk mengatasi persoalan kemiskinan dan ketidakadilan.
“Pertanyaannya, sanggupkah kaum awam Katolik menjalankan tugas sebagai Garam sebagaimana diamanatkan nasihat Injil “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan. Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak-injak orang,” ungkap Uskup Edwal mengutip kata-kata Biblis.
Lebih lanjut kata Edwaldus, amanat ini begitu penting ketika Yesus menantang makna kerasulan para Murid-Nya untuk tetap menjadi garam yang baik dan berguna, sebagai pengikut Kristus ditengah kehidupan yang keras dan kejam yang bisa menantang kemapanan dan kenyamanan para murid.
Bagi kaum muda, nasihat Injil ini masih tetap relevan. Apakah kita sanggup menjadi garam garam dan terang dunia.? Ketus Uskup sembari mengatakan, latihan kepemimpinan ini menjadi sarana bagi orang-orang muda katolik dan ini menjadi LKTD yang pertama di Keuskupan Maumere.
Secara keseluruhan lanjut Uskup, konteks ketidakadilan struktur seringkali melahirkan kemiskinan, dan jejaring ini membawa masyarakat kita kepada situasi hidup yang sulit. Untuk itu dibutuhkan formasi berlanjut, jangan hanya berhenti disini, tandas Uskup Edwaldus.
Berkaitan dengan ini kata Uskup, sebenarnya gereja memiliki perhatian khusus. Sebagaimana dalam Konsili Vatikan II dalam Dokumen Gaudium Et Spes nomor 2 dengan tegas mengatakan bahwa, panggilan kita dalam suka duka dunia, dan persis pada tempat ini kita terpanggil menjadi terang dalam kegelapan sebagaimana dinasihatkan dalam amanat injil, “Kamu Adalah Terang Dunia”.
Demikian hendaknya terangmu bercahaya didepan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di Surga. Inilah yang menjadi motivasi bagi kita selain menjadi pengikut Kristus, kita juga bisa menjadi orang-orang yang terlibat dalam kerasulan tata dunia ini, jelas Uskup.
Lebih lanjut kata Uskup Edwaldus menuturkan, panggilan sebagai orang muda katolik hendaknya sampai pada terang yang bercahaya didepan orang banyak. Dan dari pengalaman dicerahkan itu masyarakat kita dapat memuliakan Bapa di Surga.
Panggilan hidup manusia sudah harus dimulai didunia ini dan kelak akan memperoleh kesempurnaannya pada akhir zaman, dan karenanya kita saat ini berjuang menjadi terang bagi dunia, sebagaimana Kristus menjadi terang yang menyelamatkan dan membebaskan.
Uskup Edwaldus mengingatkan bahwa, tokoh-tokoh Gereja dalam perjuangan kemanusiaan, mereka betul-betul menjadi terang yang tidak memamerkan dirinya, melainkan dengan kekuatan hidupnya menerangi orang lain dan membiarkan orang lain bertumbuh menjadi besar dan menjadi generasi yang diselamatkan, tutup Yang Mulia Uskup Edwaldus.
Pantauan WahanaNews-NTT.co, hadir dalam kegiatan tersebut, Kasat Lantas Polres Sikka, Kasat Reskrim Polres Sikka, Kasat Bimas Polres Sikka, Pastor Paroki Santo Yosef Maumere, Para Pengurus DPP Paroki Santo Yosef Maumere serta sejumlah undangan lainnya. [frs]