Rote Ndao WahanaNews-NTT | Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M. Saek meminta para pelajar di Kabulaten Rote Ndao untuk terus menggelorakan Bahasa Rote dalam berbagai ranah kehidupan sosial, sehingga dapat meningkatkan jumlah penutur muda berbahasa daerah.
Permintaan ini disampaikan langsung Wakil Bupati saat membuka kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu Program Merdeka Belajar Episode ke-17 Revitalisasi Bahasa Daerah di Kabupaten Rote Ndao tingkat SD dan SMP bertempat di Stadion Paulina Haning Bullu, Selasa (26/09/2023).
Baca Juga:
Pakar UNG: Penutur Bahasa Gorontalo Menurun Akibat Lingkungan Keluarga dan Sosial
Hadir dalam acara pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu yakni Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT Elis Setiati, Danlanal Pulau Rote Letkol Mar Nikodemus Balla, Pasi Ops Kodim 1627/Rote Ndao Letda Inf David Mooy, perwakilan Kejari Rote Ndao, Kapolsek Lobalain Ipda I Gede Putu Parwata, peserta festival, tokoh agama, tokoh adat, para penutur dan tamu undangan lainnya.
" Semoga kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu ini terus diselenggarakan setiap tahunnya untuk meningkatkan dan melestarikan penggunaan bahasa Rote," pesan Wabup Stef saat membacakan sambutan Bupati Rote Ndao.
Menurut dia, perlindungan terhadap budaya, bahasa daerah, dan sastra daerah Rote merupakan tanggung jawab bersama.
Baca Juga:
Agar Tidak Tergerus Zaman, Presiden Minta Masyarakat Fasih Minimal 1 Bahasa Daerah
Selain masyarakat, lanjut Wabup Stef, pemilik bahasa dan sastra itu sendiri, juga Pemerintah ikut hadir dalam usaha perlindungan, salah satunya melalui revitalisasi bahasa daerah.
Dari berbagai upaya perlindungan bahasa daerah, dijelaskan Wabup Stef, program revitalisasi bahasa daerah merupakan tahapan strategis.
Dimana, kata dia, revitalisasi bahasa daerah yang dimotori Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merupakan salah satu dari program perlindungan bahasa daerah.